42. Meet your parent (2)

1.1K 129 3
                                    

42. Meet your parent (2)

Ting... tong...

Diandra membuka pintu kamar hotelnya dan melihat kedua orang tuanya dengan pakaian casual. Diandra memeluk kedua orang tuanya lalu memintanya masuk.

"Mamaaa! Papaaaa! Diandra kangen banget. Apa Diandra pindah kesini aja ya?"

"Mama sama Papa sih terserah Diandra. Tapi kan Diandra kerjanya di Jakarta. Terus, yakin juga mau ninggalin yang ada di Jakarta?"
pancing Ivo yang membuat Dindra salah tingkah karena pertanyaannya mengandung sesuatu.

"Maksud Mama? Xavier?" Diandra memperjelas maksud Ivo.

Di sela-sela kesibukan mereka berdua, mereka sering menelepon satu sama lain untuk mengetahui kabar masing-masing. Termasuk soal Diandra pernah berpacaran dengan anak temannya itu.

"Loh? Kok Xavier? Maksud Mama tuh Bi Piah."

Ivo yang memang sengaja memancing Diandra langsung tertawa. Rupanya anak gadisnya masih belum bisa move on dengan pacarnya.

"Iiiih, kok Mama sengaja?" Diandra merajuk. Andra yang sedikit banyak mengerti ucapan mereka ikut tertawa. Istrinya itu memang sering sekali menggoda putrinya.

"Kalo masih belum bisa move on, kenapa gak balikan aja?"

Gimana mau balikan? Orang gak jelas putus atau engga! Gerutu Diandra dalam hati.

Ting... tong...
Kali ini Andra yang membuka pintu kamar. Dia melihat sosok pria tampan, rapi, dan wangi. Andra mengenalnya, dia anak sahabatnya.

"Malam, Om." sapa Xavier.

"Malam, Xavier? Apa kabar kamu?"

"Baik, Om. Om gimana?"

"Baik juga." Dia menepuk-nepuk punggung Xavier sambil menyuruhnya masuk. "Aro sama Xarrah apa kabar?"

"Baik juga, Om."

"Om denger-denger, kamu sekarang jadi Dirut perusahaannya Diandra?" Xavier hanya tersenyum menjawab pertanyaan Andra. "Hebat kamu!" puji Andra. "Cocok jadi menantu Om." lanjutnya.

Xavier ikut tersenyum mendengar kalimat terakhir Andra sambil melirik Diandra yang salah tingkah.

"Xavier, besok kita rencana mau diving ke Berau. Kamu ikut aja sama kita."

"Maaa!!!" Diandra protes pada Mamanya karena mengajak Xavier tanpa persetujuannya.

"Xavier boleh ikut, Tante?"

"Tentu aja boleh. Iya kan, Sayang?" Ivo melirik Diandra.

"Boleh dong!" Andra spontan menjawab untuk membantu istrinya.

"Yaudah, Pa, pesen tiket pesawatnya."

"Xavier aja yang pesen, Tante."

"Loh, kan kamu sama Diandra tamu. Tuan rumahnya yang fasilitasin dong!"

"Oke, makasih Om Tante. Kalo gitu Xavier nyiapin penginapan sama alat diving ya, Tante. Xavier punya kenalan disana."

"Oke, maaf ngerepotin Xavier."
W
"Gak ngerepotin kok, Tante."

Oke! Tiga lawan satu! Diandra menatap tajam Xavier. Yang di tatap tajam malah memasang muka watados*.

*watados : wajah tanpa dosa

* * *

Sore itu, Erland yang sengaja main ke rumah Xavier mendapati sahabatnya itu sedang meninju-ninju samsak. Erland tersenyum remeh sambil duduk menunggu Xavier selesai latihan tinjunya, atau lebih tepatnya seperti melampiaskan sesuatu.

Me And The Six PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang