Chocolatier

855 81 78
                                    

Penyihir

Kalian percaya dengan keberadaan penyihir?

Aku sendiri tidak mempercayai keberadaan penyihir, maksudku sekarang adalah zaman modern zaman dimana orang orang berfikir logis dan mempercayai hal hal yang masuk akal.

"Khun!"

Seorang wanita pirang dan bermata emas berlari mendekatiku, aku hanya menatapnya datar lalu kembali menatap langit biru, tidak mempedulikan keberadaannya sama sekali.

"Lihat apa yang kutemukan!"

Dia adalah Rachel, teman sekelas yang selalu menempel padaku agar ia bisa terkenal, cih cewe j*lang!

Rachel menunjukkan sebuah kartu berwarna pink pucat bertuliskan:

Cioccolato Viole

Kau memiliki keinginan?
Datanglah ketengah hutan
Dengan cokelat sihir semua keinginanmu akan terwujud

-Viole

Apa maksudnya? Sihir? Pfft hal konyol.

Aku menatap malas ke arah Rachel dan kembali menatap langit namun Rachel memegangi kepalaku sehingga aku terpaksa harus menatap mukanya yang busuk itu.

"Ayo ketengah hutan Khun, pasti menyenangkan!" Ujar Rachel sembari memasang wajah imut, dimana toilet? Aku ingin muntah sekarang!

"Kau sendiri saja aku malas." Ujarku dan memukul tangannya keras, menjijikan!

"Ugh kasar sekali..." Gumam Rachel pelan sembari mengelus tangannya yang memerah akibat ulahku.

"Baik, kau akan menyesal jika tidak ikut denganku."

Masa bodoh lagipula masih banyak urusan yang harus dikerjakan.

Tapi aku penasaran dengan maksud surat itu mungkin aku akan mengecek kebenarannya. Baiklah, pulang sekolah nanti aku akan pergi ketengah hutan yang berada tidak jauh dari sekolahku atau mungkin aku akan mengikuti Rachel saja agar lebih mudah.

•••

Author POV

Khun menatap tidak percaya ke arah bangunan di depannya, jadi surat itu benar? Dunia memang menyimpan banyak rahasia.

Khun hendak memasuki toko cokelat itu, namun terhenti karna melihat Rachel keluar dari toko itu.
Setelah melihat Rachel menjauh, baru lah Khun masuk ke toko itu.

Cioccolato Viole

Khun menatap sejenak papan nama toko itu kemudian berjalan ke arah pintu masuk.

Bunyi bel berdering menandakan seseorang telah masuk, Khun melihat sekeliling dan menemukan seseorang dengan rambut panjang terurai berwarna hitam kecoklatan sedang meminum teh dengan tenang.

Matanya terbuka menampilkan manik emas cerah seperti madu, indah dan cantik.

"Selamat datang di toko ku." Ujarnya tersenyum ramah dan mempersilahkan Khun untuk duduk.

Khun terpaku, ia masih menatap mata orang itu hingga seorang wanita menginjak keras kakinya.

"Akhh! Sakit!" Ujar Khun sembari mengelus kakinya yang terinjak.

KxB One Shots [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang