Bam memandang sendu ke arah seorang berambut biru yang saat ini tengah sibuk meladeni fans wanitanya. Tak mau ketahuan oleh si biru, Bam cepat cepat menata barang nya dan segera pergi menuju kelas.
"Baby Bam!" Seru seorang pemuda berambut putih keperakan sambil berlari kearah Bam.
"T-tunggu kak Urek!" Bam hendak menghindar dari pelukan maut Urek namun terlambat bagi Bam.
Bugh!
Keduanya terjatuh kelantai dengan posisi Urek berada di atas Bam. Pemuda itu kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Bam, hendak membisikkan sesuatu namun terhenti karena Bam memukul wajah Urek pelan.
"H-hentikan orang orang melihat kita." Ujar Bam pelan berusaha menutupi wajahnya yang memerah karena malu.
"Kalau begitu temui aku dibelakang sekolah saat jam istirahat." Ujar Urek lalu bangkit dan membantu Bam berdiri.
Bam hanya mengangguk lalu bergegas pergi meninggalkan Urek bersama orang orang yang terkejut dengan kejadian tadi.
•••
Bam memandang keluar jendela dengan tatapan kosong, hatinya berdenyut sakit setiap kali mengingat kejadian itu, kejadian dimana Khun memutuskan hubungannya dengan Bam.
"Maaf Bam, kurasa kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini." Ujar Khun tersenyum sedih sembari mengelus pipi Bam pelan.
"Ta-tapi kita masih bisa berteman kan?" Tanya Bam dengan suara bergetar
Khun menggeleng dan berlalu pergi meninggalkan Bam sendirian dengan air mata yang mengalir deras, untunglah beberapa detik setelahnya hujan turun menutupi isak tangis Bam.
Kringgg
Bel istirahat berbunyi, pemuda bersurai coklat pendek itu segera menata alat tulis yang ada di mejanya kemudian pergi ke kantin untuk membeli roti, lumayan untuk mengganjal perut karna sejak pagi ia belum makan apapun.
"Bam? Kau baik baik saja?"
Bam menoleh dan mendapati salah satu senior di sekolahnya tengah menatap Bam khawatir, ia adalah Yuri Zahard.
Bam tersenyum menandakan ia baik baik saja, wanita berambut hitam ikat satu itu segera menghela nafas lega lalu mengelus rambut Bam pelan.
"Syukurlah, kupikir kau tidak akan berangkat hari ini karna baru putus dengan Khun haha." Ujar Yuri tertawa pelan agar tidak menimbulkan perhatian.
Bam tertawa canggung dan berniat pergi, namun pergelangan tangannya ditahan oleh Yuri membuat Bam menoleh dan menatap Yuri bingung.
"A-ah aku hanya ingin bertanya, apakah sore ini kau ada waktu Bam?" Tanya Yuri sedikit gugup.
"Hmm? Tidak, memang kenapa?"
"Bagus! Kalau begitu temui aku di taman pukul 4 sore, jangan sampai terlambat." Setelah mengatakan itu Yuri pun pergi, tanpa tau Bam setuju atau tidak dengan ajakannya.
Bam menghela nafas pelan lalu sedikit tersenyum, beruntung sekali ia memiliki teman seperti Yuri, setidaknya ia jadi tidak memikirkan Khun terus menerus. Bam kemudian pergi meninggalkan kantin dan hendak pergi ke kelas, namun ia teringat sesuatu,
KAMU SEDANG MEMBACA
KxB One Shots [Completed]
RandomHanya berisi kumpulan cerita KhunBam berdasar imajinasi author. Semua karakter hanya milik SIU, author cuman minjem karakter nya. Dan maaf kalau ceritanya tidak sesuai ekspektasi kalian.