31. One Thing

2.4K 290 97
                                    

author's pov

Disinilah mereka –soobin dan yeonjun– berada, di convinience store yang didatangin oleh mereka tadi. Memutuskan untuk memesan 2 porsi ramyeon dan juga cola lalu memakannya dengan tenang tepat di depan toko itu, ah lebih tepatnya hanya Soobin yang fokus dengan ramyeon nya sedangkan si rubah manis hanya diam menatap sang leader di hadapannya.

Yeonjun hanya tidak menyangka Soobin akan berada disini sekarang bersamanya, dipikirannya ialah pasti Soobin memilih menemani Kai daripada sibuk mencari dan menemani dirinya yang pembangkang.

Merasa dirinya diperhatikan, Soobin mendongak dan melihat Yeonjun yang terus menatapnya sambil melamun bahkan pemuda yang lebih tua itu tidak menyentuh makanannya sama sekali. Memang, sejak confess yang tiba-tiba dilontarkan oleh Soobin tadi mereka menjadi lebih canggung dan Yeonjun banyak diam.

"Hyung, makan" ucap Soobin mengingatkan

Yeonjun yang sadar telah melamun dan dipergok Soobin pun kelimpungan salah tingkah bahkan ia sampai harus membuang muka agar tak melihat wajah Soobin.

Tatapan Soobin intens dan tajam sungguh tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Bahkan ia dapat melihat seringaian kecil yang terhias di wajah tampan pemuda itu.

Soobin terkekeh pelan melihat reaksi Yeonjun yang lucu saat ia pergoki melamunkan dirinya, "Aku tau wajahku tampan, tapi jangan sampai seperti itu juga hyung"

Yeonjun berdecak malas mendengar kenarsisan Soobin yang sedang meningkat. Tapi tak dapat ia pungkiri jika Soobin memang tampan bahkan ia menyadari itu sejak pertama kali bertemu dengannya di agensi dulu.

"Tck, kau melamun lagi hyung"

Soobin menepuk pelan pipi Yeonjun agar tersadar dari lamunannya, "Sebenarnya apa yang kau pikirkan um?"

Kau, bodoh

Rasanya Yeonjun ingin menteriaki itu di depan Soobin sekarang, bisa-bisanya saat telah membuatnya ombang-ambing malah bersikap seolah tak terjadi apapun diantara mereka.

"Menurutmu?" jawab Yeonjun ketus.

Soobin menatap lekat Yeonjun yang sibuk menunduk sambil mengaduk makanannya dan berwajah muram. Intinya, seram. Yeonjun yang seperti ini benar-benar membuatnya bodoh dan kesal karena merutuki dirinya sendiri yang tidak becus menjaga pemuda itu. Padahal ia telah berjanji sejak dulu akan membuat senyum sang hyung tetap ada dan selalu cerah.

Ia menghela nafasnya panjang, sebelum meraih kedua tangan Yeonjun untuk ia genggam dengan erat dan tak lupa untuk mengunci pandangan Yeonjun agar manik indah itu terfokus padanya.

Saat menatap manik kelam yang indah milik Yeonjun, dada Soobin terasa diremas karena ia telah membuat kondisi Yeonjun menjadi kacau seperti ini,

"Apa hyung sekarang merasa lebih baik?"

Tanyanya setelah sekian menit menatap intens Yeonjun.

Walaupun Soobin berbicara sambil menatapnya lembut, namun Yeonjun saat mendengar kalimat tersebut menjadi berdecak malas,

Heol? Bisa-bisanya ia bertanya apa aku merasa lebih baik? Batin Yeonjun merasa dongkol.

Melihat reaksi tak mengenakan dari si manis, Soobin pun menjadi gelagapan dan memutar otak untuk membujuk agar bibir yang sedang maju itu berubah menjadi tersenyum. Karena percayalah jika Yeonjun berlama-lama manyun seperti itu maka jangan salahkan Soobin bila ia menyerang bibir itu dengan ganas disini.

Soobin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung harus apa karena saat mendengar kalimat Taehyun tadi sungguh membuatnya emosi dan tanpa pikir panjang berlari begitu saja mencari manusia di hadapannya sekarang ini.

[ TXT ] LOVE CYCLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang