🌹🌼PILIH LAKI-LAKI YANG BERILMU AGAMA TINGGI ATAU LAKI-LAKI YANG BERAKHLAK MULIA?
Wahai Ukhty, kalau bisa pilihlah laki-laki yang berilmu agama tinggi sekaligus yang berakhlak mulia. Jika sekiranya tidak bisa dan harus memilih salah satu diantaranya, maka pilihlah laki-laki yang berakhlak mulia.
Mengapa?
Karena laki-laki yang berilmu agama tinggi belum tentu mempunyai akhlak yang mulia, namun laki-laki yang berakhlak mulia setidaknya tahu ilmu agama meskipun belum luas. Dan nilai plusnya dia akan memperlakukanmu dengan sebaik-baiknya semulus akhlaknya.
Karena banyak laki-laki yang berilmu agama tinggi tetapi perlakuannya sangat buruk terhadap istrinya, bahkan cenderung kasar terhadap istrinya.
Ketinggian ilmu agama tanpa diselaraskan dengan keindahan akhlak yang mulia adalah sesuatu yang sia-sia.
Ingatlah Sabda Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa Sallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” (HR.At-Tirmidzi).
Laki-laki yang berilmu agama tinggi bukannya tidak baik, Insyaa Allah masih tetap ada kebaikan dalam dirinya. Namun lebih utama adalah memilih laki-laki yang berakhlak mulia.
Sesungguhnya Islam telah memerintahkan agar kita cermat dalam hal memilih calon suami yang Sholih.
Karena memilih suami itu adalah hak seorang wanita. Oleh karenanya ia harus cermat dan teliti dalam memilih, dan tidak meremehkan persoalan ini.
Oleh karena itu jangan sampai menikah dengan pelaku maksiat, berakhlak buruk, kasar, orang fasik, suka meninggalkan sholat, bahasanya kotor kepada wanita, dan juga kasar, pemabuk, dan pezina. Atau orang yang memiliki harta yang banyak namun tidak beragama dengan baik.
Tetapi carilah laki-laki yang baik agama dan ahklaknya.❤️
💜💜💜
_________________________________Semoga bermanfaat 🙏
Jangan lupa Vote, Coment, dan Share ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Dakwah Islami
Spiritual★BAGIAN 1★ Berisi :👇 Dakwah Singkat ✓ Kisah Teladan ✓ Motivasi ✓ Kisah Inspiratif ✓ Insyaa Allah semuanya Islami, dan semua tulisan ini saya dapat dari berbagai sumber. Jangan katakan saya alim, saya bukan ahli ilmu agama. Saya masih fakir ilmu. Ja...