2 Become 1

19.6K 2.1K 33
                                    

Keesokan harinya, kecuali Julian dan Salindri yang mengaku ingin berbulan madu kesekian di Bali, semua terbang ke Jakarta. Sebelum mereka meninggalkan Bali, Afrizal mencari waktu untuk bicara dengan Vincent. Kakek Marsha kembali mengingatkan cucu mantunya supaya tidak membuat istrinya kecewa.

"Iya, Kek. Saya juga nggak mau bikin Marsha sedih," aku Vincent dengan sopan.

"Shasha mungkin nggak akan ngadu kalau ada apa-apa. Tapi, saya pasti tau kalau ada yang nggak beres. Walau kita jauh, saya bakalan tetap ngawasin kalian. Jangan kaget kalau nanti saya tiba-tiba muncul di rumah kalian."

Itu "ancaman" Afrizal yang kesekian. Vincent menanggapinya dengan tenang, sembari melisankan jawaban sopan. Setelah melihat dari dekat sikap kedua mertuanya serta kakek dan nenek istrinya, Vincent paham kecemasan Afrizal. Semua itu karena Marsha adalah belahan jiwa kakeknya. Laki-laki itu pasti tak ingin cucunya kembali mengalami kepedihan seperti masa kecilnya dulu. Afrizal cuma ingin memastikan Marsha bahagia.

Marsha yang kemudian muncul dan berdiri di sebelah suaminya, cemberut ke arah kakeknya. "Udah dong, Kek! Jangan ngomelin Vincent melulu. Dari kemarin, itu-itu melulu yang diomongin, diulang-ulang terus. Vincent bukan orang jahat yang suka bikin aku sedih. Kalau iya, aku nggak bakalan mau nikah sama dia." Marsha memeluk lengan kiri suaminya.

"Kakek cuma ngingetin, Sha," Afrizal membela diri. "Karena Kakek kan nggak selalu ada di dekat kamu. Kalau ada apa-apa, Kakek nggak bisa langsung nolongin kamu." Lelaki itu mengalihkan tatapannya ke arah Vincent. "Jadi, Kakek harus ngingetin si Vicenza ini, supaya jangan macam-macam."

Marsha tertawa. "Aku capek ngeralat nama Vincent. Ih, Kakek beneran ngeselin."

"Mentang-mentang udah punya suami, sekarang berani bilang kalau kakeknya ngeselin. Dulu, katanya Kakek adalah laki-laki yang paling hebat di dunia."

"Yah, namanya juga ada maunya, Kek. Ngomong gitu supaya Kakek ngasih uang jajan lebih atau beliin sesuatu yang aku pengin."

"Anak ini!" Afrizal berpura-pura marah. "Makin gede kok malah makin nakal." Lalu, suaranya berubah pelan saat bicara lagi. "Kakek selalu cemas kamu kenapa-napa. Kakek udah tua, nggak bisa selalu jagain kamu. Sekarang, kamu punya suami. Kakek harus mastiin dia tau kewajibannya. Jangan sampai bikin kamu sedih."

Marsha maju untuk memeluk kakeknya. "Kek, aku akan baik-baik aja. Kakek nggak usah cemas. Vincent itu laki-laki paling tepat untuk jagain aku. Buatku, Kakek memang laki-laki paling hebat di dunia, sebelum kenal Vincent. Tapi sekarang, posisi kalian seri. Sama-sama nomor satu. Jadi, Kakek nggak boleh cemburu."

Vincent melihat mata Afrizal berkaca-kaca. Tentulah lelaki ini merasa berat melepas cucunya. Marsha yang terbang ke Bogor untuk melanjutkan sekolah, tentu berbeda dengan Marsha yang kini sudah menjadi istri orang.

"Saya akan jagain Marsha sebaik-baiknya, Kek," janji Vincent, sungguh-sungguh.

Situasi haru saat meninggalkan resor itu berubah 180 derajat saat hanya tersisa pasangan pengantin baru itu bersama kedua adik Vincent dengan keluarga masing-masing. Sepanjang perjalanan menuju bandara hingga mereka tiba di Bogor, Hugo dan Taura nyaris tak henti mengganggu Vincent.

"Kalian ini, kayak belum pernah jadi pengantin baru aja," kritik Vincent. "Nggak usah sok-sokan ngeledek, aku udah kebal. Nggak bakalan tersipu-sipu atau apalah."

"Jadi, gimana malam pertamanya? Kamu udah nggak perjaka lagi, Kak?" tanya Taura, kurang ajar. Mereka sudah tiba di Jakarta dan sedang berada di baggage claim area. Bukannya tersinggung, Vincent malah terbahak-bahak. Mau tak mau, dia teringat peristiwa yang terjadi hampir dua tahun silam.

"Go, kamu kan nggak tau gimana kejadian waktu Aileen dititipin di pos satpam sama Agnez. Tau sendiri Mama gimana, kan? Langsung histeris deh pas dikabarin anak keduanya punya bayi yang ditinggal ibunya. Mama ngamuk sama Taura. Trus, kakakmu yang sableng ini malah teriak, ngaku kalau dia masih perjaka. Yah, walau pengakuannya nggak bisa dipercaya seratus persen, sih."

Born To Love You [Terbit 28 Juni 2023]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang