Perkenalan

7.9K 637 20
                                    

Hai namaku adalah "Name] Grizelle Beryl. Aku anak kedua dari dua bersaudara.

Kakak laki-lakiku bernama Elvano Zidan Beryl

Kakak ku sudah bersekolah selama 3 tahun di Hogwarts dan masuk ke tahun yang keempat bersamaku di tahun ini. Dia kalau tidak salah satu tingkat dengan yang namanya Oliver Wood. Mereka berdua berteman baik walaupun berbeda asrama. By the way Elvano dari Hufflepuff.

Ayahku bernama Zidan Gavin Beryl dan ibuku bernama Clarissa Lynn Riley. Kami adalah keturunan Pureblood.

Dan di umurku yang ke-11 tahun aku akan bersekolah di Hogwarts. Aku sangat ingin masuk ke asrama Gryffindor walaupun ayahku dulu di Slytherin, tidak masalahkan jika tidak harus masuk keasrama yang sama dengan ayahku? Nyatanya kakak ku masuk di asrama Hufflepuff.

...


Pagi-pagi sekali aku tidak sabar akan pergi ke Hogwarts. Sudah waktunya aku kesana.

"[Name], makan nya pelan-pelan sayang" kata ibuku

"Yes mum" jawabku dengan mulut penuh.

"Semoga saja kau masuk ke asrama Slytherin"

"Tapi dad. Kan bukan dirimu yang akan memilih asramaku nanti" ucapku dengan sebal.

"Sudahlah Zidan, kau tidak harus berharap anakmu itu masuk Slytherin. Topi itu juga yang akan memilih" ibuku melerai.

"Apa salahnya berharap, kan?"

"Oh iya [Name], jika kau bertemu dengan keluarga Malfoy, dad sarankan jangan terlalu bergaul dengannya" kata dadku.

"Kenapa dad?" tanyaku sambil memakan makananku yang tak kunjung selesai.

Dad menghela napasnya.

"Well.. Anak ku dulu dad ini bersahabat dengan keluarga Malfoy tetapi karena sesuatu masalah yang harus membuat kita menjadi terputus satu sama lain"

"Masalah apa?" Tanyamu

"Zidan.. Belum waktunya dia mengetahuinya" ibuku memotong percakapan.

"Hah.. Baiklah. Sorry anakku, lain kali saja kuberitahu"

"Okay"

"Sayang jika sudah selesai dengan acara makanmu, sekarang bersiap-siaplah, kita akan berangkat" ucap ibuku yang sudah bersiap-siap.

"Ok mum"

...


Stasiun

"Ayo nak sekarang lari ke hadap tembok ini" kata dad

"Disitu?"

"Ya, kenapa? Kamu takut menabrak tembok itu?"tanyanya

"Yes dad"

"Oh sayangku tidak apa-apa, kamu tidak akan terluka" mum menenangkanku.

"But I'm scared mum"

"It's okay darling, jika kamu tak mau duluan biarkan kakakmu yang menjadi contoh"

"Van kamu duluan saja, contohkan ke adikmu" suruh mum kepada Elvano.

"Yes mum" jawabnya dan segera berlari sambil memegang troli ke tembok tersebut dan wuushh dia bisa menembus tembok itu.

"See? Kakakmu baik-baik saja, nah sekarang giliranmu sayang"  mum memberi dorongan semangat kepadaku.

"Yes mum" aku segera berlari memegang troliku menyusul kakak ku. Ketika aku mulai mendekat ke tembok itu, aku menutup mataku erat-erat menabraknya, tetapi aku tidak merasakan apa-apa. Saat kubuka mataku, yang kulihat stasiun yang berbeda dengan yang tadi.

"Wah wah wah daritadi aku menunggumu, kukira kau tak bakal ikut. Takutkah?" Ejek Elvano.

"Diamlah kak. Aku heran mengapa orang sepertimu bisa masuk Hufflepuff dengan sikapmu yang seperti ini" ucapku sebal.

Dia tertawa

"Pada akhirnya kau akan lihat dan tau sendiri bahwa setiap murid-murid akan mempunyai karakter yang bertolak belakang dengan karakter asrama mereka masing-masing" katanya sambil berjalan menuju kereta yang akan kita naikki

Aku hanya terdiam sambil mengolah baik-baik apa yang barusan dikatakannya

"Ok nak sudah tak banyak waktu lagi, sekarang naiklah ke kereta" ucap mum yang baru saja muncul dari belakangku.

"Yes mum"

"Ingat sayang belajarlah yang rajin, jangan bergaul dengan sembarang orang, jangan juga kamu memandang status darah mereka karena menurut mum kita semua sama saja dan khusus untuk kamu Elvano jaga adikmu ini baik-baik. Jangan ada yang membuat dia terluka dan awasi dia jika dia melakukan sesuatu yang melanggar peraturan di Hogwarts. Mum tau kamu bisa melaksanakan tanggung jawab mu sebagai seorang kakak"  mum memberi nasihat kepadaku dan kakakku.

"Yes mum" ucapku bersamaan dengannya.

"Baiklah, sekarang naik ke kereta" kata dad sambil memelukku dan kakak ku. Tiba-tiba dia berbisik kepadaku

"Anakku jika nanti kau sudah mendapatkan kekasihmu jangan lupa memberi tauku" dia mengedipkan sebelah matanya dan aku melototkan mataku sambil memukulnya pelan.

"Aku baru 11 tahun dad. Yang benar saja"

"Aku bilangkan nanti anakku. Not now" dia terkekeh.

"Sudahlah [Name], tidak ada banyak waktu lagi untuk bercanda, kita akan ketinggalan kereta" sudah terlihat dari raut wajahku kakak ku, dia sangat kesal.

"Ya ya ya, aku akan kesana" Akupun menginjakkan kakiku ke kereta dan pintu kereta pun tertutup.Aku melihat kedua orang tuaku melambai-lambaikan tangannya kearahku sebagai ucapan perpisahan. Ya begitulah



Hai readers, maaf aku hanya buat segini saja, aku bakal sering update kok. Oh iya jangan lupa vote dan komen ya! Biar authornya bakal rajin update

꧁ᴍᴀᴋᴇ ʏᴏᴜ ғᴀʟʟ ɪɴ ʟᴏᴠᴇ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ꧂ [Draco Malfoy x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang