"Sohee-ya, kau kenapa?"
Sohee tersadar dari lamunannya begitu seseorang menepuk pelan pundaknya. "A-aah... aku tidak apa-apa, Taeyong oppa."
"Oh iya, Park sajangnim menyuruhmu untuk segera ke ruangannya," ujar Taeyong―rekan kerja Sohee.
Sohee pun bangkit dari duduknya. "Terima kasih, oppa. Kalau begitu aku pergi dulu," tak lupa sudut bibirnya terangkat membentuk senyum yang manis.
Seminggu tiga kali, Sohee akan magang di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain grafis. Sudah hampir satu bulan lamanya ia magang di perusahaan tersebut. Sohee menghembuskan napasnya pelan, sebelum mengetuk pintu atasannya itu.
Tok... tok... tok...
"Sajangnim, ini Sohee."
"Masuklah!" Setelah mendengar sahutan dari dalam, Sohee lantas membuka pelan pintu kayu berwarna hitam itu. Kemudian berjalan menghampiri seorang wanita berusia sekitar pertengahan 30-an.
"Sajangnim, ada apa memanggil saya?"
"Sohee-ya, ada proyek baru dan aku pikir ini cocok untukmu," ucap Park Minyoung.
"Daegang Company baru saja membuka anak perusahaan di Gangnam dan akan meluncurkan produk baru, mereka membutuhkan jasa kita untuk membuat logo produk baru tersebut. Nanti aku akan kirimkan detailnya lewat email. Mintalah bantuan Taeyong atau Jungwoo," lanjut Minyoung.
"Ne, sajangnim. Terima kasih sudah mempercayakan proyek ini pada saya," Sohee membungkuk, kemudian pamit untuk kembali ke mejanya.
―――♡♡♡―――
"Taeyong oppa, Jungwoo-ya siapa dari kalian yang tidak sibuk?" tanya Sohee setelah duduk di kursinya.
Taeyong dan Jungwoo mengernyit heran mendengar pertanyaan mendadak dari Sohee.
"Wae? Aku tidak sibuk, pekerjaanku sudah selesai semua," sahut Jungwoo cepat."Aku sedikit sibuk, memangnya kenapa?" ucap Taeyong.
"Park sajangnim, memberiku proyek baru. Beliau menyuruhku untuk meminta bantuan salah satu dari kalian."
"Aku saja, aku tidak ada pekerjaan setelah ini," seru Jungwoo bersemangat.
"Mian, Sohee-ya. Sepertinya aku tidak bisa membantumu."
"Eoh tidak apa-apa oppa."
"Kapan kita akan mulai mengerjakan proyeknya?" tanya Jungwoo.
"Besok, nanti malam Park sajangnim baru akan mengirimkan detailnya."
"Baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED FOR REASONS - JJH
Fanfiction[COMPLETED] Dua orang yang tak saling mengenal rela menikah diatas kertas demi sebuah alasan yang tak masuk akal dan terbilang konyol. Pernikahan simbiolis mutualisme, mereka menyebutnya seperti itu. Rumah, status dan balas dendam yang melatarbelaka...