PART 7

673 81 9
                                    

11.00 a.m

Jaehyun dan Sohee hendak menaiki mobil ketika ada dua orang ajusshi bertubuh besar yang menghampiri mereka. Sohee tentu saja mengenal mereka.

Jaehyun pun berjalan mendekati Sohee dan berdiri di sebelah wanita itu. "Siapa mereka?" tanya Jaehyun pelan setengah berbisik.

"Mereka penagih hutang kakakku," jawab Sohee yang mendapat anggukan paham dari Jaehyun.

"Agasshi, kami kemari ingin menagih janjimu tiga hari yang lalu. Apa kau sudah menyiapkan uangnya?" tanya salah satu dari ajusshi itu.

Sohee melirik Jaehyun gelisah. Pikirnya ajusshi itu akan datang nanti malam. Sedang Jaehyun yang mengerti arti tatapan Sohee lantas mengangguk untuk menenangkan wanita itu.

Kemudian tangannya merogoh tasnya untuk mengambil kertas persegi panjang yang sudah Jaehyun siapkan tadi pagi tanpa sepengetahuan Sohee.

Jaehyun menyerahkan kertas itu, yang tak lain adalah sebuah cek dengan nominal 200 juta won. Dengan senang hati ajusshi itu mengambilnya.

"Kami sudah melunasinya, jadi kalian tidak boleh mengganggu Sohee dan rumah ini," ucap Jaehyun.

Kedua ajusshi itu tersenyum puas setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Tentu saja. Urusan kami juga sudah selesai."

"Aah dan lagi, agasshi beri tahu kakakmu jika tidak punya uang jangan pergi ke tempat kami," lanjut ajusshi itu.

"Pergilah!" seru Jaehyun dingin.

Kedua ajusshi itu pun pergi meninggalkan mereka.

―――♡♡♡―――

Sohee duduk dengan gelisah di kursi penumpang. Kedua tangannya saling bertautan. Ia ingin menyampaikan sesuatu pada Jaehyun, tapi ia terlalu segan.

Jaehyun yang menyadari tingkah Sohee pun, melirik sekilas ke sebelah kanannya. "Kau kenapa? Apa ada yang ingin kau katakan?" tanyanya.

Sohee tersentak mendengar suara Jaehyun kemudian melirik Jaehyun yang tengah fokus dengan stir kemudinya.

Sohee mengulum bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Jaehyun. "A-aku ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk semuanya. Kau sudah sangat membantuku. Aah iya, tapi kapan kau menyiapkan cek itu?"

"Tidak perlu berterima kasih, aku senang membantumu. Aku menyiapkannya saat kau sedang mandi."

Sohee mengangguk. "Jaehyun-ah bisa kau turunkan aku di persimpangan di depan sana."

Jaehyun mengernyit heran, kemudian melirik Sohee sekilas. "Kenapa turun di sana? Kampuskan masih jauh."

"Hari ini aku tidak pergi ke kampus. Aku magang," jawab Sohee.

Jaehyun tidak tahu jika Sohee magang. "Kau magang di mana?"

"Nalsaem Design, tidak jauh dari persimpangan itu."

"Aku akan mengantarmu sampai depan gedung perusahaannya."

"E-eh tidak usah, jalurnya berlawanan arah nanti kau telat," ucap Sohee yang merasa tidak enak karena terus menerus merepotkan Jaehyun.

Jaehyun menggeleng. "Kelasku di mulai setengah jam lagi, itu masih lama."

"Baiklah," sahut Sohee pasrah. Sulit sekali menolak apa yang di ucapkan Jaehyun.

MARRIED FOR REASONS - JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang