Tepat pukul sepuluh pagi, Sohee baru saja sampai di tempat magangnya. Dengan ramah, Sohee menyapa beberapa pegawai yang tidak sengaja di lewatinya di lobby.
"Selamat pagi, Jungwoo-ya!" sapa Sohee begitu sampai diruang kerjanya. Sohee berusaha seceria mungkin dan terlihat seperti biasa. Ia harus profesional agar mendapat nilai bagus dari kegiatan magangnya ini.
"Pagi, Sohee-ya."
"Dimana Taeyong oppa?" tanya Sohee saat melihat kursi Taeyong kosong.
"Hyeong sedang ada janji temu dengan klien bersama Seulgi noona," jawab Jungwoo. Sohee pun mengangguk mengerti.
Sohee menggeser kursinya menjadi lebih dekat dengan Jungwoo. "Jungwoo-ya, kau sudah membaca e-mail yang ku kirim semalam?"
Jungwoo sedikit menyengir sambil menggaruk tengkuknya. "Hehehe belum. Kenapa juga kau mengirimkan e-mail nya malam sekali, aku kan sudah tidur."
Semalam Sohee benar-benar tidak fokus. Bahkan semalam ia hanya tidur kurang dari tiga jam. Pikiran Sohee berkecamuk, memikirkan nasibnya. "Ah benar juga, ini salahku. Baiklah kalau begitu kita lakukan sekarang saja, sembari mengkaji proposalnya."
"Geurae. Kita lakukan menggunakan komputerku saja," ujar Jungwoo.
―――♡♡♡―――
"Aah... lelahnya," kata Sohee sembari merenggangkan kedua tangannya ke atas, melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku. Setelah sekitar empat jam berkutat dengan menggambar akhirnya mereka selesai juga. Dan ia sangat puas dengan hasilnya.
"Aku harap hasilnya sesuai dengan yang di inginkan klien," ucap Jungwoo.
"Hmm. Nanti aku akan langsung mengirimkannya pada klien. Jadi, jika ada yang ingin dikurangi atau ditambahkan bisa langsung aku edit. Jungwoo-ya, terima kasih sudah membantuku."
"Tak masalah, aku senang membantumu."
"Aku janji nanti kalau aku gajian, aku akan meneraktirmu."
"Wahhh benarkah. Gomawoo~ kau memang tahu apa yang aku suka," ucap Jungwoo senang.
Sohee mengingat sesuatu dan ia harus segera pergi. "Jungwoo-ya, bisakah kau izinkan aku pada Park sajangnim kalau beliau sudah datang nanti? Aku ada urusan penting di kampus. Nanti juga aku akan mengirim pesan pada beliau."
"Okee nanti aku izinkan. Hati-hati di jalan"
Sohee pun mulai mengemasi barang-barangnya. "Aku pergi," pamitnya.
―――♡♡♡―――
"Aku harap Jaehyun masih ada di kampus," gumam Sohee saat sudah sampai di halte bus dekat kampusnya.
Saat sedang berjalan di halaman kampus, ponsel Sohee berdering. Sohee mengernyit heran saat melihat nomor tidak dikenal yang tertera di layar ponselnya.
"Yeoboseyo?"
Sohee merasa waswas saat tak mendapati suara di seberang sana.
Apa jangan-jangan ajusshi waktu itu, tapi jika memang benar dapat dari mana nomorku, batin Sohee."Yeoboseyo?" ulangnya lagi.
"Sohee-ya ini aku, Jaehyun. Bisakah kita bertemu di taman dekat gedung fakultasku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED FOR REASONS - JJH
Fanfiction[COMPLETED] Dua orang yang tak saling mengenal rela menikah diatas kertas demi sebuah alasan yang tak masuk akal dan terbilang konyol. Pernikahan simbiolis mutualisme, mereka menyebutnya seperti itu. Rumah, status dan balas dendam yang melatarbelaka...