"Kau menghindariku ya?" tanya Jaehyun setelah mendudukan diri di sisi tempat tidur.
Sohee menghentikan langkahnya, padahal mereka baru saja sampai di rumah setelah acara makan malam tadi. Bahkan Sohee masih berdiri di ambang pintu kamar. Tapi Jaehyun sudah menodongnya dengan pertanyaan.
"Aniya, siapa juga yang menghindarimu," jawab Sohee seraya melanjutkan langkah menuju lemari untuk mengambil baju ganti untuk tidur. Sebisa mungkin Sohee bersikap seperti biasa saja. Seolah tidak terjadi apa-apa.
"Aku tidak bodoh, Sohee-ya. Setelah aku menciummu di rooftop kau mulai menghindariku. Kau tidak lagi menatap mataku saat aku bicara padamu. Aku juga tahu, makan malam tadi itu akal-akalanmu agar kau tidak makan malam denganku. Bukan begitu?" jelas Jaehyun.
Sohee membalikan badan, di tangannya sudah ada baju ganti. Tadinya Sohee akan langsung menuju kamar mandi, tapi karena ia sudah ketahuan apa boleh buat. Sohee memberanikan diri menatap Jaehyun dan seketika tatapan mereka bertemu
"Baiklah aku mengaku. Aku memang menghindarimu. Aku melakukan itu karena... karena aku malu." Suara Sohee semakin memelan seiring perlahan menundukan kepalanya.
Sungguh Sohee tidak sanggup melihat wajah Jaehyun lama-lama. "Aku juga tidak tahu harus bersikap apa setelah kejadian itu," lirih Sohee.
Jaehyun terkekeh pelan kemudian bangkit untuk menghampiri Sohee. Kedua tangannya menangkup wajah Sohee agar menatapnya. "Kau menghindariku karena malu? Kau tahu Sohee-ya, kau sangat menggemaskan." Tangan Jaehyun kemudian beralih mencubit kedua pipi Sohee dengan gemas.
Sedangkan Sohee meringis pelan. "Aah lepaskan Jae ini sakit."
Jaehyun menjauhkan tangannya kemudian melemparkan senyum manisnya ke arah Sohee. "Bersikaplah seperti biasa. Aku tidak akan memaksamu untuk menerimaku."
"Eo-eoh aku tidak bermaksud seperti itu. Aku... aku... tolong beri aku waktu."
"Aku tahu. Jadi jangan menghindariku lagi. Aku akan menunggumu."
Sohee tersenyum lalu tiba-tiba memeluk Jaehyun "Gomawo, sudah memahamiku."
Tangan Jaehyun menggantung di sisi tubuhnya, ini pertama kalinya Sohee memeluk dirinya dan ini membuatnya terdiam karena terkejut.
Sohee kemudian menjauhkan dirinya. "Aku mau mandi dulu." Jaehyun memandang kepergian Sohee. Tangannya terangkat menyentuh dadanya. Jaehyun merasakan jantungnya berdebar sangat kencang.
"Hufftt~" Jaehyun menghembuskan napasnya pelan.
―――♡♡♡―――
Jaehyun terbangun dari tidurnya tapi tidak menemukan Sohee di sebelahnya. Ia kemudian menyibak selimut dan turun dari tempat tidur kemudian melangkahkan kakinya menuju lantai satu.
"Kau sedang apa pagi-pagi duduk di sana?" tanya Jaehyun setelah menemukan Sohee yang sedang menyandar setengah duduk di atas meja pantry dengan kaleng keripik kentang di tangannya.
"Aku lapar sekali, jadi aku memakan ini untuk mengganjal perut," jawab Sohee.
"Kenapa tidak masak saja seperti biasa?" Jaehyun mulai berjalan mendekati Sohee.
"Bahan makanannya sudah habis. Aku lupa belanja kemarin."
"Kau mau?" tawar Sohee sembari menyodorkan kaleng keripik kentang yang di pegangnya ke arah Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED FOR REASONS - JJH
Fanfiction[COMPLETED] Dua orang yang tak saling mengenal rela menikah diatas kertas demi sebuah alasan yang tak masuk akal dan terbilang konyol. Pernikahan simbiolis mutualisme, mereka menyebutnya seperti itu. Rumah, status dan balas dendam yang melatarbelaka...