3. Terciduk

110 40 22
                                    

👑 LEALDIRAJA 👑


Sejak kejadian kemarin Malea seharian penuh meng-halu-kan definisi sosok couple goals di matanya hingga membuatnya tak henti-henti tersenyum karena hayalan nistanya.

"Le, lo dapet uang saku lebih ya?" tanya Rivaldi pada sahabatnya yang sejak tadi tak henti-henti menebar senyuman.

"Enggak tuh," jawab Malea. "Kenapa emang? Mau ngutang?" lanjutnya masih dengan senyuman terpatri di wajahnya.

"Gak, gua cuma heran tampang lo hari ini bahagia banget, ada apa emang?"

Rivaldi menopang dagu dengan tangan kanannya di atas meja, menatap Malea sambil ikut menyunggingkan senyuman.

Brak!

Gebrakan di meja itu membuat Rivaldi terkejut dan kembali ke posisi awalnya sambil mengumpat dalam hati.

"Ciee, berduaan bae."

Dia Rin, yang menggebrak meja dan belakangnya Arabelle yang kemudian ikut berkomentar, "Kenapa gak jadian aja sih kalian?"

Mungkin sudah tak terhitung lagi berapa kali pertanyaan itu mereka dengar, bahkan kebanyakan menganggap mereka berpacaran.

Rin dan Arabelle duduk di meja Malea dan Rivaldi yang kebetulan berkapasitas empat orang itu.

"Ho'oh, udah cocok banget loh kalian," sambung Rin, membuat Rivaldi terkekeh.

"Kita tuh udah sahabatan permanen, gak bisa dubah lagi statusnya, inget itu Rin dan Ara, per-ma-nen!" papar Malea menekan kata yang dieja.

Malea menyedot minumannya yang tinggal sedikit sampai tandas lalu menaruhnya lagi di meja.

"Lagian, Aldi tuh lebih cocok sama Kak Ra-hemph!"

"Stop Lea!" potong Arabelle membungkam Malea dengan kantung plastik elfmart yang entah dapat darimana berusaha mengehentikan pembahasan itu.

Arabelle tau jika temannya itu akan menyebut nama Raja. Padahal ia pikir Malea akan bersikap waras hari ini.

"Apaan sih Ara, Gua tuh ga doyan kresek!" kesal Malea setelah melepas jurus bungkaman kresek elfmart ala Arabelle.

"Please ya Lea, mereka tuh gak cocok!" protes Arabelle. "Banget malah," lanjutnya bergidik ngeri membayangkan pemikiran Malea.

Rivaldi menatap bingung Arabelle sejenak kemudian beralih pada Malea. "Lanjutin Lea, emang menurut lo gua cocok sama siapa?"

"Sama Kak Raja."

Jawaban spontan Malea membuat kening Rin dan Rivaldi berkerut memandang cewek itu dengan tatapan bingung.

"Kak Raja?" beo Rin. "Emang ada cewek yang namanya Raja di sekolah ini?" lanjutnya bertanya.

"Bukannya Raja itu nama cowok ya?" tanya Rivaldi.

"Yep, seratus buat Aldi!" Malea bertepuk tangan girang.

Rin terbengong di tempat, Rivaldi apa lagi, sedangkan Arabelle membuang nafas lelah, mengalihkan pandangnnya ke sudut kantin, meratapi kewarasan Lea yang terbang entah kemana.

"Kok, respon kalian gitu sih?"

Pertanyaan Malea membuat ketiga manusia di dekatnya ingin membuangnya ke rawa-rawa saja rasanya.

Bagaimana bisa cewek itu memasangkan Rivaldi dengan Raja?

Keduanya laki-laki!

Rivaldi menghela nafas panjang, mengusap wajahnya lelah, sebelum menatap Malea dengan raut serius. "Sejak kapan penyakit fujo lo kumat?"

Benar, Malea memanglah seorang fujoshi dan mungkin sudah memasuki setadium akut, cewek itu bahkan mendukung adanya LGBT alias dunia pelangi tapi hanya dalam konten gay, bukan lesbian!

"Fujo itu bukan penyakit Aldi!" bantah Malea tegas.

Dari dulu Malea selalu membantah jika ada yang menyebut fujoshi dan fudanshi itu penyakit, padahal kan ngefujo itu menyenangkan!

Rin dan Arabelle tak akan ikut campur jika sudah begini, biarlah mereka mengawasi.

"Jawab gua Malca Thirza Pitaloka!" titah Rivaldi penuh penekanan.

"Gini ya Aldi, sehari pun sejak saat itu Malca gak pernah sehari pun absen pantengin hal berbau yaoi, shounen-ai, bl, gay, homo dan sejenisnya, kalau lo lupa," papar Malea dengan nada berapi-api.

"Lea, udah saatnya lo tobat! Dan gua gak mau jadi bahan haluan fujoshi lo!" ucap Rivaldi sedikit membentak.

"Tapi Aldi, lo itu cocok banget jadi uke-nya Kak Raja!"

Malea ikut membentak.

Seketika Rivaldi terdiam sejenak karena merasakan angin tak enak menyapu tubuhnya yang membuat seluruh tubuhnya merinding.

"Gak! Gua gak setuju pokoknya, kalo dijadiin uke, se-enggaknya gua seme-nya dong!" protes Rivaldi membuat Malea menatapnya dengan senyum licik.

Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas Rin dan Arabelle tidak memahaminya, bahkan mereka belum pernah mendengar istilah-istilah itu.

"Tapi tetep aja gua gak mau di coupelin sama kakel yang namanya Raja itu," lanjut Rivaldi menekan pada nama Raja.

"Em.. permisi, apa Raja yang kalian maksud itu gua?" Suara itu berasal dari belakang Rin dan Arabelle.

Rivaldi, Arabelle, dan Rin menoleh dengan wajah syok. Jika saja mereka lebih memperhatikan sekitar pasti ini tidak akan terjadi!

Namun berbeda dengan respon Malea, cewek itu malah menatap kagum cowok bernama Raja itu.

[To be continue]

Note :

*fujoshi adalah sebutan untuk perempuan yang suka genre romantis sesama jenis (LGBT). Sama halnya dengan fudanshi, bedanya fudanshi sebutan untuk laki-laki.

*Uke adalah laki-laki yang seoah mengambil peran wanita (bottom/submitif), sedangkan Seme adalah sifat yang mainly (top/dominan).

*Yaoi, shounen-ai, bl, gay, homo, semuanya memiliki artian sama, cuman yaoi lebih mengarah ke 21+, ada lagi bromance, kalau bromance itu lebih kek brothership... kek hum, bukan romance dan lebih kek sahabatan tapi... ya gitu lah!

LEALDIRAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang