Namaku Luz, panggil saja begitu. Aku hanya mahasiswa biasa yang memiliki kehidupan biasa. Aku belajar, punya hobi, dan...
... Jatuh cinta. Aku memang termasuk populer di kampus. Terlebih, kakakku yang baru lulus tahun kemarin sebagai mahasiswa terbaik seangkatannya juga merupakan artis terkenal yang digandrungi banyak gadis. Jadi, bisa dibilang kecil kemungkinan kami tidak punya pacar.
Yap, aku punya seorang pacar. Dia cantik, manis, periang, dan menyukaiku apa adanya. Dia tidak menyukaiku karena aku tampan dan populer, atau aku termasuk jajaran mahasiswa teladan dan berprestasi. Dia benar-benar pacar perempuan yang sangat sempurna dan ideal.
Setidaknya, sampai insiden bulan lalu datang bak petir di siang bolong.
Pagi ini di hari minggu, sebenarnya waktu yang tepat untuk bermalas-malasan. Terutama untuk kakakku yang pemalas itu, seharusnya saat ini dia masih tidur. Tetapi khusus akhir pekan ini, kami terpaksa menghadapi perubahan rencana.
Bel depan berbunyi. Kakakku sudah keluar kamar dengan sweater biru gelapnya. "Ah, itu pasti mereka," gumam dia, "Luz, tolong kau bukakan pintunya."
Menurut, aku lekas berjalan menuju pintu depan. Saat kubuka, tampak pemuda jangkung rambut pirang mengenakan coat cokelat karamel berdiri dengan wajah sumringah.
"Luz-kun, ohaiyou!! Aah aku kangen kamu!!" sapanya ceria sambil menghambur memeluk tubuhku.
"Uwah, c-chotto, sesak loh, Senko — a, ah... Sekarang namamu Senra, ya..."
Ya, kejadian bulan lalu... Pacarku yang cantik, manis, dan anggun berubah menjadi cowok tampan yang bahkan lebih tinggi dan gagah dibanding aku.
Waktu itu masih sangat pagi. Aku yang baru saja terbangun dikejutkan sebuah SMS dari pacarku yang meminta kami bertemu.
Tumben sekali dia hanya mengirim pesan. Biasanya kalau minta ketemuan, pacarku itu akan langsung menelpon.
Selesai bersiap, aku keluar dari kamar. Rupanya kakakku, Soraru, juga sudah bersiap di depan pintu.
"Lho, Nii-san, mau kemana?" tanyaku heran. Tumben sekali abangku yang terkenal pemalas itu sudah rapi dan pergi keluar pagi-pagi begini.
Tanpa mengalihkan perhatiannya dari mencari sepatu di rak, ia menjawab setengah minat, "Oh, Mafuyu minta ketemuan denganku."
Hm? Pacarnya minta ketemuan juga? Jangan-jangan...
"Nii-san, Mafuyu-san minta ketemuan dimana?" tanyaku menyelidik. Soraru-nii menjawab, "Eh? Di taman air mancur. Kenapa?"
Nah, kan...
"Sebenarnya, Senko minta ketemuan juga di tempat yang sama, Nii-san."
"Oh, ya?"
"Un."
"Hah... Ya sudah, kita bareng saja. Ayo berangkat."
Kami berdua akhirnya berangkat bersama. Sesampainya di taman air mancur, aku tidak mendapati siapapun disana.
Menunggu dua gadis itu datang, kami berdua duduk di sebuah kursi taman yang menghadap langsung ke air mancur.
"A-ano..."
Aku yang semula fokus ke layar ponsel, kini mendongak untuk mendapati seorang pria asing berdiri di hadapanku.
"Luz-kun, ini aku," katanya membuatku bingung. Siapa? Aku tidak mengenalmu!
"E-eh... Siapa, ya?" aku memutuskan bertanya. Lelaki itu dengan cepat menyambar kedua tanganku, menggenggamnya erat.
"Ini aku, Senko, pacarmu!" balas dia. Aku langsung kaget. Senko? Pria gagah di depanku ini adalah pacarku??
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Me [Soraru Utaite Fanfiction]
FanficAkademi Hyakkaou, tempat dimana nilai akademis bukanlah segalanya. Di akademi ini, kedudukan dan statusmu bukan ditentukan seberapa pintar kau dalam pelajaran, tetapi seberapa hebat kau dalam berjudi. Hari itu, Akademi Hyakkaou dikejutkan dengan ked...