Family | WayV ( ✔ )

[ 01 ]

Guangzhou, 2007

Yangyang awalnya hanya hidup berdua dengan sang papa, Kun. Tapi pada suatu waktu, empat anak datang dan tinggal di rumahnya secara berturut-turut dalam seminggu.

Nenek Feng yang mengurus Hendery, meninggal dunia karena pembuluh darah otak yang pecah. Dengan senang hati, Kun membawa Hendery untuk tinggal di rumahnya, agar Yangyang juga memiliki teman dan tidak sendirian.

Bukan hal yang asing lagi, jika kedua orangtua Xiaojun, Ten dan Chen Ting sering bertengkar, tak jarang terdengar suara pecahan barang karena ulah Chen Ting. Sampai suatu saat, Chen Ting memutuskan untuk pergi dari rumah.

“bibi, apa bibi tidak membutuhkan Xiaojun-ge lagi?” tanya Yangyang saat melihat Chen Ting membawa koper keluar rumah, sedangkan Xiaojun di sampingnya hanya diam.

“jika tidak, berikan saja Xiaojun-ge pada Yangyang, Yangyang senang kok mempunyai gege lagi,” Yangyang memeluk lengan Xiaojun.

Chen Ting melihat sebentar ke arah Yangyang dan Xiaojun berdiri, dan langsung memalingkan wajahnya lagi. “ambil saja buat kamu,” ujar Chen Ting lalu benar-benar melangkah pergi.

Mendengar itu, Yangyang bersorak senang. “yeayy! Yangyang punya gege lagi! Yeay!!!”

Lain halnya dengan Lucas. He Mei, sang ibu menitipkan Lucas pada Kun, karena harus merawat nenek yang sakit parah.

Winwin, ditinggal sang papa di kedai mie milik Kun, entah bagaimana ceritanya, saat Kun sedang membereskan toko, seorang anak laki-laki berdiri di dekat pintu sambil sesekali menitikkan air matanya.

Sampai 10 tahun berlalu,

Yangyang sudah berumur 17 tahun,

Hendery tak kunjung mendengar kabar orangtuanya,

Xiaojun sudah tidak menginginkan sang ibu, Ten masih di sisi, sudah cukup,

Lucas masih tidak mendapat kabar apa-apa dari ibunya,

Winwin apalagi, mungkin sang papa sudah lupa letak kedai mie, tempat Winwin ditinggalkan.

Kun dan Ten sebagai orang tua beruntungnya bisa saling melengkapi satu sama lain. Kun mempunyai usaha kedai mie, dan sangat jago masak, ibaratnya, Kun menjadi sosok ibu di sini. Ten bekerja di kantor polisi, dan selalu memberikan uang bulanan pada Kun untuk mengurus keperluan rumah dan lain sebagainya.

***

Guangzhou, 2017

Setelah libur selama tiga minggu, akhirnya hari ini kembali sekolah. Tak terasa Yangyang sudah kelas 11 SMA. Xiaojun, Hendery, dan Lucas kelas 12 SMA. Winwin tidak berkuliah, ia lebih memilih membantu Kun di kedai mie, atau jika ada waktu luang, terkadang ia memahat kayu, dan itu bisa dijual.

“Yangyang, bisa tidak kamu menjadi lebih pintar sedikit?!” ujar Kun sambil menyendokkan nasi ke mangkoknya.

Yangyang tertawa santai. “ini saja sudah bersyukur bisa rangking 2 dari belakang, biasanya juga kan rangking 1 dari belakang, bukankah aku ada peningkatan?”

“sudahlah papa Kun, jika dipaksa belajar, bisa-bisa kepala Yangyang mengeluarkan asap karena otaknya terbakar,” ujar Hendery diikuti dengan kekehannya.

Setelah menghabiskan sarapan, keempat anak SMA segera berangkat ke sekolah. Sudah biasa keempatnya berjalan kaki, lagipula jarak antara rumah dan sekolah tidak jauh.

“pagi nenek Qin,” sapa Yangyang saat tak sengaja bertemu dengan tetangga depan rumah mereka.

“pagi,” ketiga orang lainnya ikut menyapa.

“ah iya, pagi juga. Hei, perkenalkan ini nenek Ling, dia bidan yang akan menjadi tetangga baru kita,” ujar nenek Qin, memperkenalkan wanita di sampingnya.

Yangyang, Xiaojun, Hendery, dan Lucas sedikit membungkuk tanda memberi salam. “halo nenek Ling,” sapa Yangyang. Yangyang memang yang paling ramah diantara kelima saudaranya.

“sudah ya, kami berangkat sekolah dulu,” ujar Lucas, berbicara dengan ibu-ibu nanti bisa berkepanjangan, lebih baik segera disudahi.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan, berjalan kaki sambil bercanda tidak akan terasa lelah, ditambah memang mereka banyak tingkah. “Xiaojun-ge, kau merindukan ibumu tidak?” celetuk Yangyang.

Bukannya menjawab, Xiaojun lebih memilih mempercepat langkahnya dan berjalan lebih dulu.

Plak!

Hendery memukul lengan Yangyang. “kau ini, jangan membahas tentang ibunya, lihat, dia jadi terluka kan?!” omel Hendery.

“ck, aku tidak sengaja ge...”

***

Hellow! Welcome to my story!

Hope you like it!

Don't forget to vote and comment!

Thank you :)