Lelaki paruh baya itu menangis sejadi jadinya. Merenungi segala hal yang belakangan ini terjadi...
Lee Minho...
Pria itu benar benar merasakan sakit yang teramat, terutama ketika kata kata makian yang ia lontarkan untuk sang ratu masih saja terngiang di otaknya... Menghantui setiap waktunya... Walau nyatanya hal itu hanya peranan semata guna meyakinkan sang lawan agar masuk dalam jebakan mereka...
"Appa miane Baekhyun-ah... Jeongmal Miane..."
Ucapnya berkali kali... Walau sang objek tak berada di hadapannya, dan tak bisa mendengarnya... Namun ia terus merapalkan kata kata maaf pada permaisuri raja itu.
"Seharusnya appa memelukmu, bukan memakimu... Hiks... Miane... Appa miane uri Baekhyunee... Hiks.. Hiks... Appa-"
"Ap- apa yang kau katakan suamiku?... Kau menyebut dirimu apa ?, yang mulia ratu kit-" tanpa menjawab pertanyaan beruntut sang istri ia memeluknya erat... Menangis se jadi jadinya...
Hatinya teremat kuat, sementara di sisi Shin Hye... Ia masih amat sangat terkejut... Jadi ia hanya mampu terdiam kaku dengan wajah tak bisa di jelaskan...
Lama dalam posisi itu... Setelah Minho dapat menenangkan gundah hatinya sedikit dan Shin Hye mampu mengatasi keterkejutannya mereka melepas pelukan...
Saling memandang dalam satu sama lain...
"Shin Hye-ya... Bagaimana bisa kita tak mengenali putra kita?, bagaimana bisa kita sibuk mencarinya yang nyatanya berada di sekitar kita? Hiks... Aku bahkan tak bisa mengenali mata bercahaya yang dulu mampu membuatku jatuh cinta saat pertama melihat nya di hari kelahirannya... Aku orang tua yang buruk!" Shin-hye lagi lagi membolakan matanya.. Tangannya ia gunakan untuk menutup mulutnya yang terbuka...
Bulir bening mengalir di kedua mata mereka...
"J-jadi... Put-putra kita..." Shin-hye tak mampu lagi meneruskan kalimatnya...
Pening mendera tiba tiba membuat tubuhnya sedikit oleng... Untung saja dengan sigap sang suami merengkuhnya...
"Baekhyun... Baekhyun adalah putra kita sayang, hiks... Penculik itu... Mereka masih hidup... Hiks... Mereka sengaja membuang Baekhyun kedalam hutan dan kemudian pergi menuju daratan China... Dia malaikat kecil kita Shin-hye-yah... Hiks..." Shin-hye lagi lagi tak dapat mengatakan apapun...
Antara bahagia dan merasa buruk untuk dirinya sendiri...
Bagaimana bisa mereka sibuk mencari sementara yang mereka cari justru dengan sendirinya mendatangi mereka...
"L-lalu... B-bagaimana kau bisa bertemu dengan Luhan dan Yixing?" tanya Shin-hye menuntut jawaban...
"Saat memata matai putri Bae Seu Jie..."
flashback...
Siang ini sangat terik... Sudah sekian waktu terbuang hanya untuk menunggui segerombol orang yang tak terlihat batang hidungnya...
"Kau yakin mereka akan berkumpul disini Joongki-ya ?" tanyanya penuh selidik...
"Y-ye perdana mentri Lee... Hamba yakin mereka disini" semenjak terbongkarnya kebohongannya Joong Ki tak berani memanggil Minho appa, walau Minho dan Shin-hye menyuruhnya tetap memanggil mereka seperti sebelumnya... Namun Joongki merasa harus tau diri...
"Baiklah kita tunggu sedikit la- oh itu mereka" kedua pria itu segera bersembunyi... Mencari spot yang nyaman untuk mereka mencuri dengar rencana licik sang lawan.
Ada dua kubu yang berjalan dari arah berlawanan saling mendekat kemudian duduk berhadapan.
Salah satu kubu membuat Minho dan Joongki saling menatap dengan raut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri Raja// END √ (DIBUKUKAN)
HorrorBOOK INI SUDAH TIDAK DI PERJUAL BELIKAN YA!! JIKA ADA PIHAK YANG MEMPERJUAL-BELIKAN BOOK PERMAISURI RAJA DALAM BENTUK FISIK MAUPUN E-BOOK ATAU APAPUN ITU SEGERA DM ATAU KIRIM PESAN DI SINI. Kisah seorang Raja bengis tanpa hati yang tak memiliki per...