36

5.9K 770 166
                                    

Baexian dan Chanlie telah menyelesaikan makanannya, mereka kini sedang berjalan menuju ruang ICU dimana Taehyun dirawat.

"Baexian... Aku tak melihat keluarga Lee sejak tadi... Apa kau belum mengabari mereka ?" tanya Chanlie santai.

Mereka sudah tak secanggung tadi, berkat sikap Chanlie yang mudah akrab dan Baexian yang juga cerewet membuat mereka layaknya seseorang yang telah lama berteman.

"Ah itu... Bibi dan paman Lee sedang dalam perjalanan, mereka ada di Washington saat ini, tadi setelah aku mengabari mereka, mereka langsung memesan tiket menuju korea" jelas Baexian menjawab pertanyaan Chanlie...

Tanpa menyadari, Chanlie sekali lagi terbengong dan menghentikan langkahnya.

Hingga di tikungan jalan barulah Baexian menyadari bahwa Chanlie berada jauh di belakangnya.

"Sunbae... Apa yang Sunbae lamunkan ? Apa ada sesuatu yang tertinggal ?" tanya Baexian sedikit mengeraskan suaranya, membuat Chanlie tersadar dan kemudian kembali berjalan mendekat pada Baexian.

"Ah... Mian... Aku hanya..." Chanlie menghentikan ucapannya, menimang nimang ucapan yang akan ia lontarkan selanjutnya namun kemudian ia menggeleng keras...

'Percuma' batinnya berkata...

Sungguh segala fikirannya terasa semakin rumit... Ia merasa dirinya benar benar sudah kehilangan akal...

Baexian yang menyadari kelakuan aneh Chanlie sekali lagi mengernyit.

"Sunbae... Gwencana ? Apa Sunbae sakit ?" ujarnya sembari menyentuh lembut lengan Chanlie.

"Baexian..." Chanlie menatap dalam pada Baexian... Membuat lelaki mungil itu terdiam.

"Maaf aku ingin memastikan sesuatu" tanpa aba aba Chanlie mencium kening Baexian tepat setelah ia menyelesaikan ucapannya.

Kebahagiaan itu kembali... Kebahagiaan mendalam yang ia rasa dalam mimpinya kini ia mampu rasakan dalam dunia nyata... Rindu yang menyiksanya selama ini seketika menguak...

Air matanya tiba tiba saja jatuh... Begitu banyak mengalir deras di pipi hingga rahang tegasnya.

Disisi Baexian ia mematung dengan mata melotot menatap Chanlie yang memejamkan matanya...

Baexian tak tau dengan reaksi tubuhnya...

Bukankah ini termasuk tindakan pelecehan ? Bukankah seharusnya Baexian marah pada pria asing dihadapannya ?

Nyatanya ia justru berdebar... Terasa hangat saat benda kenyal itu menyentuh dahinya. Terlebih sesak didadanya terasa menyakitkan kala melihat buliran air mata yang mengalir dari kedua mata terpejam Chanlie. Setelahnya Baexian ikut memejamkan matanya.

Mereka larut dalam fikiran masing masing... Benar benar tak menghiraukan semua orang yang berlalu lalang di sepanjang lorong rumah sakit itu. Mata Yang terpejam itu Sama sama Saling mendalami rasa yang menyesakkan juga menyenangkan dalam dada...

Cukup lama... Chanlie tersadar dan perlahan menjauhkan bibirnya dengan dahi Baexian.

Baexian tetap terpejam... Ia masih tenggelam dalam fikiran nya.

Chanlie menatap dalam sekali lagi pada wajah apik Baexian... Tangannya ia angkat guna menangkup kedua pipi chubby seputih salju itu, membuat sang empu membuka mata.

Pandangan mereka bertemu...

Sangat lama... Dan sangat dalam...

"Baekhyun-ah... Kau kah ini ? Apa ini nyata ? Permainan macam apa yang tuhan main kan?" pertanyaan itu begitu saja terpikir dalam benaknya...

Permaisuri Raja// END √ (DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang