Di tengah bahagia yang melingkupi raja dan ratu. Panglima Oh tiba tiba masuk tanpa permisi dengan wajah seriusnya.
"Jeoseonghabnida yang mulia... Hamba telah lancang... Hamba hanya ingin menyampaikan suatu hal penting dan mendesak" Chanyeol paham, maka ia menganggukkan kepalanya dan memberi sang putra pada Baekhyun yang di terima dengan senang hati.
"Aku pergi dulu, beristirahatlah, tabib Kim akan menemanimu hingga aku kembali, aku juga memerintahkan beberapa pengawal untuk menjagamu di depan pintu" Baekhyun mengangguk serta tersenyum manis...
"Hm... Cepat kembali" kini giliran Chanyeol yang mengangguk dan pergi meninggalkan kamarnya bersama Sehun setelah sebelumnya menyematkan kecupan cukup lama di dahi serta bibir tipisnya.
...
"Ada apa ? Kuharap ini bukan berita buruk. Aku baru saja berbahagia atas kelahiran putra mahkota" sehun lantas bersujud serta menunduk dalam.
"Jeoseonghabnida yang mulia, ini berkaitan dengan kelahiran putra mahkota dan hukuman yang mulia ratu" Chanyeol menatap datar pada Sehun. Sedikitnya ia dapat memahami maksud dari ucapan Sehun barusan.
"Katakan, jangan berbelit"
"Kabar kelahiran sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri... Dan mereka yang berencana menjatuhkan yang mulia kini justru mengingatkan para pembenci ratu pada hukuman mati setelah kelahiran. Banyak yang berkumpul di pintu gerbang istana untuk melihat sendiri yang mulia ratu di penggal yang mulia" tangan sang raja terkepal kuat, matanya menatap tajam pada udara dan wajahnya seketika memerah. Amarah itu benar benar menggebu...
Beraninya rakyat kecil seperti mereka mendesaknya untuk membunuh permaisurinya sendiri.
"Jangan hiraukan mereka, bagaimana dengan rencana kita" ucap Chanyeol yang sekali lagi membuat sang panglima menunduk.
"Panglima Kim di iringi para prajurit tangguh kita sedang berada di tempat pertemuan tersembunyi Silla yang mulia, setelah ini, hamba dan pasukan hamba juga akan menyusul"
"Bunuh semua tanpa sisa dan bawa jasad mereka serta gantung di tengah kota... Biarkan rakyatku melihat bagaimana wajah para pendosa yang dengan lancang mengusik ketenangan raja Joseon itu mati mengenaskan!!!"
"Ye... Yang mulia, hamba undur diri" Chanyeol lagi lagi mengangguk sekilas membuat Sehun segera bergerak menjalankan tugasnya.
namun sebelum benar benar pergi, ucapan sang raja membuatnya terhenti dengan senyum mengembang, hatinya menghangat...
"Jangan terluka... Jangan mati, ingatlah... Upacara pernikahanmu akan di laksanakan sebentar lagi, putra perdana menteri Kim menunggumu... Aku juga menunggumu menyapa putraku... Adikku" Sehun membalikkan tubuhnya kemudian berhambur memeluk sang raja yang menyambut pelukan itu tak kalah senang.
"Khamsahabnida hyung... Titip calon pendamping juga keponakanku... Berkati aku hyung. Aku berjanji tak akan gugur" pelukan terlepas dengan Sehun yang masih mengembangkan senyumnya.
Chanyeol menepuk bahu panglima kebanggaannya sembari mengangguk seakan yakin atas ucapan panglimanya barusan.
"Pergilah... Berkat dewa dan juga aku menyertaimu" tanpa menjawab segera Sehun melangkah mantap menyusuri lorong kerajaan hingga sampai di halaman kerajaan ia segera mengumpulkan bala pasukan terbaik nya...
Sementara Chanyeol bergerak menuju suatu tempat untuk suatu tujuan...
....
Setelah melancarkan tujuannya tadi, kini Chanyeol kembali ke kamarnya, dimana putra dan juga permaisurinya berada.
Terlihat sang putra yang masih terlelap dalam pangkuan sang eomma yang senantiasa mengelus pipi chubby serta kepala si mungil.
Pemandangan itu membuat hatinya berdesir menyenangkan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri Raja// END √ (DIBUKUKAN)
HorrorBOOK INI SUDAH TIDAK DI PERJUAL BELIKAN YA!! JIKA ADA PIHAK YANG MEMPERJUAL-BELIKAN BOOK PERMAISURI RAJA DALAM BENTUK FISIK MAUPUN E-BOOK ATAU APAPUN ITU SEGERA DM ATAU KIRIM PESAN DI SINI. Kisah seorang Raja bengis tanpa hati yang tak memiliki per...