Sebulan berlalu...
Hubungan Chanlie dan Baexian semakin dekat setiap harinya...
Bagai tak terpisahkan, dimana ada Baexian disana akan ada Chanlie juga para sahabatnya dan Taehyun.
Namun tidak untuk tiga hari belakangan ini...
Entah mengapa Chanlie tak menemui Baexian di sekolah. Hal itu membuat Baexian murung.
Kini Baexian sedang jam kosong, duduk termenung di bangkunya di temani Taehyun.
"Sudahlah eomma... Mungkin appa sedang sedang sibuk, kau tau kan appa adalah pengurus organisasi juga kapten basket. Ia pasti sedang sibuk untuk mempersiapkan perlombaan antar sekolah minggu depan" ucap Taehyun menenangkan Baexian.
"Ish... Jangan memanggil eomma di sekolah Taehyunie... Aku tau, tapi sedikit berbeda ketika ia tak datang menemuiku. Bahkan ia tak menjemput ku tadi" jawab Baexian dengan mempertahankan raut sedihnya.
"Waaah... Si bucin Byun Baexian... Tenanglah ne.... Aku percaya Chanlie hyung tak akan macam macam, ia akan menjaga hatinya aku yakin" sekali lagi Taehyun menenangkan.
"Hm... Tapi kami tak punya hubungan sejauh itu hingga Chanlie harus menjaga hatinya" Taehyun tersenyum penuh arti mendengar ucapan Baexian.
"Ne ne ne... Lebih baik kita ke kantin... Aku sangat lapar eomma~" ucap Taehyung beraegyo....
Baexian mendecih geli dan langsung bangkit dari duduknya.
"Cha... Kita pergi saja, aku mual melihat wajah sok imutmu itu" ucap Baexian kemudian berlalu pergi lebih dulu meninggalkan Taehyun yang tertawa di belakangnya.
"Yakkk.... Eommaaaaa.... Tunggu akuuu!!!" ucap teriak Taehyun sembari berlari menyusul Baexian.
....
Di sepanjang lorong mereka bercanda dan saling mengejek satu sama lain...
Hingga tiba di lorong yang berhadapan dengan lapangan basket.Langkah mereka terhenti kala melihat kerumunan siswa siswi.
"Ada apa itu?" ucap Baexian sembari menunjuk kerumunan di tengah lapangan.
"Entah... Ayo kita lihat" Taehyun begitu saja menarik tangan Baexian dan berlari menuju kerumunan.
Ketika sampai disana mereka menerobos kerumunan dan melihat lukisan indah yang terpajang di tengah tengah kerumunan.
"T-taehyunah..." Baexian terkejut bukan main...
Ia melihat disana... Lukisan itu adalah lukisan sosok dirinya di masalalu... Digambar dengan apik di atas canvas...
Dan dari arah belakang tempat komentator biasa menyiarkan komentarnya ketika pertandingan basket berlangsung...
Ada seorang lelaki Jangkung menatap berbinar di sertai senyum lebar mendapati Baexian berdiri diantara kerumunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri Raja// END √ (DIBUKUKAN)
KorkuBOOK INI SUDAH TIDAK DI PERJUAL BELIKAN YA!! JIKA ADA PIHAK YANG MEMPERJUAL-BELIKAN BOOK PERMAISURI RAJA DALAM BENTUK FISIK MAUPUN E-BOOK ATAU APAPUN ITU SEGERA DM ATAU KIRIM PESAN DI SINI. Kisah seorang Raja bengis tanpa hati yang tak memiliki per...