Permaisuri Raja// END √ (DIBUKUKAN)

32

Setelah suasana mengharu biru yang terjadi di kediaman baru pasangan Zhang itu, kini Chanyeol juga Baekhyun tengah berbaring di atas ranjang dengan Taehyun yang berada di tengah mereka.

Tak henti hentinya sepasang orang tua baru itu mengucap syukur atas apa yang terjadi hingga saat ini...

Terutama syukur atas keselamatan mereka bertiga...

"Baekhyun-ah... Setelah ini, aku berjanji untuk hari esok dan seterusnya hanya kebahagiaan yang akan menghampiri keluarga kecil kita... Aku berjanji tak akan ada lagi kesengsaraan hingga ajal menjemput" Baekhyun tersenyum mendengar ucapan sang suami...

Ia menoleh dan lantas mengunci tatapannya pada sosok rupawan yang mampu membuatnya tergila gila hingga kini.

"Hamba akan pegang janji Yang mulia... Hamba bergantung pada yang mulia, entah itu akhir yang bahagia atau akhir yang menyedihkan... Asal hamba bisa tetap berada di samping yang mulia hamba akan menjadi orang yang paling bahagia di muka bumi ini" romansa itu tercipta menyejukkan jiwa...

Untaian kata yang sangat terdengar jujur dari si mungil mampu meluluh lantahkan hati sang raja...

Dewa luar biasa menyayangi nya...

"Ingat ini... Jika suatu saat kita menemui kematian... Dan hidup kembali, mari berjanji akan saling menemukan dan melanjutkan rasa cinta kita di kehidupan selanjutnya" lagi lagi Baekhyun mengangguk dengan air mata yang mengalir. Entah mengapa perasaannya menjadi tak menentu...

Ucapan sang suami tak ubahnya seperti sebuah peringatan akan suatu hal buruk yang akan terjadi.

"Hm... Mari kita saling mengingat dan bersatu kembali di kehidupan selanjutnya..." tepat saat Baekhyun mengakhiri ucapannya suara seperti benda jatuh yang teramat keras dari arah luar kamar membuat mereka berdua terkejut.

Sang raja menyuruh permaisurinya diam dan tetap pada posisinya sedang ia dengan perlahan bangkit dan mengintip dari sela jendela kamar mereka.

Chanyeol mundur perlahan...

Ekspresi terkejut dan tak percaya menghiasi wajah tampan nya.

"Ada apa yang mulia?" tanya sang permaisuri tak Chanyeol hiraukan ia justru mengambil pedang yang senantiasa ia bawa kemanapun.

"Ikuti aku... Jangan banyak bertanya... Bawa serta putra mahkota" Baekhyun menurut. Ia segera bangkit dan menggendong Taehyun mengambil posisi tepat di belakang punggung Chanyeol.

Sampai pada kamar di sampingnya yaitu kamar pasangan Zhang ia segera mengetuk perlahan.

"Bagaimana suamimu? Apa ia sudah siuman?" tanya Chanyeol tergesah.

"Ne ia sudah sadar sejak tadi pagi, hanya sedikit pemulihan... Ada apa yang mulia?" ucap Luhan penasaran.

"Dimana abeoji dan eommonim?" tanya Chanyeol tanpa menjawab pertanyaan Luhan.

"Kami disini... Ada apa yang mulia?"

Tak berniat menjawab untuk kesekian kalinya, ia hanya menatap satu persatu orang yang berada di sekitarnya.

"Di dalam kamar yang aku tempati ada lorong menuju suatu tempat tersembunyi yang dahulu adalah tempat appaku menghabiskan waktu seorang diri. Pergilah kesana... Ikuti jalan sempit itu, di ujung jalan akan ada rumah rahasia. Kita sedang di kepung... Diluar ada banyak bala prajurit yang mengawasi rumah ini. Abojie... Aku titip anak dan permaisuriku, aku akan menahan mereka disini" ucap Chanyeol membuat mereka terkejut dan memahami situasi...

"Adwee!!! Aku akan disini bersamamu Chanyeollie... Aku adalah permaisurimu dan tempatku adalah di sampingmu" protes Baekhyun yang tak terima dengan titah sang suami.