⚠ Perhatikan saat membaca. Hati-hati ada chapter yang ngacak ⚠
Terlihat polos namun kejam, pintar, cerdik, dan licik. Dia juga misterius dia penyuka segala teka-teki hidupnya pun penuh teka-teki. Mereka pikir mereka sudah tahu semua tentang dia namu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*******
Setelah itu akupun buaka hp buat baca wattpad kemarin yang belum selesai aku baca. Tiba-tiba ada pangilan masuk.
Drett drett drett drett
Tertera tulisan unknown. 'Nggak tau waktu aja sih' batinku.
"Sovi" pangilku. "Ya apa?" "Aku mau ke toilet dulu ya" "Aku temenin mau?" "Nggak usah, daaa"
Aku berjalan menuju toilet btw pangilanya udah mati ya. Saat aku hampir sampai toilet dan otomatis melewati uks aku denger suara seseorang yang sedang bertelefon.
Aku mengupin pembicaraan mereka walau yang terdengar hanya suara dari seseorang itu saya.
"Kau sudah siapkan semuanya"
.......
"Bagus"
.......
"Saya tidak mau kalian gagal kali ini"
.......
"Hemm"
Saat kurasa sudah cukup aku menguping aku pun melanjutkan tujuanku menuju toilet sambil tersenyuman misteryous.
Sesampainya di toilet dan ternyata toiletnya sepi gaesss haha bagus lah kalok gitu. Kuambil hpku dan ku cari nomor seseorang.
"Hallo" sapaku.
'Yaa'
"Ada apa telfon aku, ini masih di sekolah"
'Ada berita bagus buat kamu'
"Apa?"
'Dia sudah mulai bergerak, sungguh bodoh dia haha'
"Yaa aku tau itu memang bodoh hahaha"
'Sudah hanya itu yang ingin ku sampaikan jangan lupa nanti sore'
"Iya iya aku tidak lupa pak tua"
'Dasar ana..."
Tut tut tut
Sebelum dia selesai bicara telefonya aku tutup huh pak tua nyebelin.
