Chapter 14: If You Were Mine

1.3K 179 66
                                    

Jeon Jungkook

Álvaro datang ke flat dengan membawa banyak sekali minuman. Aku membiarkan saja. Kupikir dia akan datang sendiri. Tak tahunya, dia datang bersama dengan KJ dan Timothée.

KJ bertanya, “di mana wanita cantik yang tinggal denganmu?”

Dia tahu dari mana?

Aku pun menatap Álvaro. Dia hanya tersenyum lebar sembari mengatakan, “wanita itu memang cantik. Sangat sulit untuk tidak mengatakannya pada KJ.”

Timothée bergabung dalam pembicaraan. “Jadi Jungkook tinggal dengan wanita cantik di sini?”

“Iya. Timmy, dia cantik sekali, aku tidak berbohong. Tapi dia juga sombong. Dia tidak ingin bicara denganku.” Ujar Álvaro.

“Dia tidak ingin bicara dengan sampah sepertimu.” Kalimat itu keluar dari mulutku. “Sudahlah, tidak usah bicarakan dia. Jadi, ada apa kalian kemari?”

KJ menenggak martini di tangannya. “We have to go party, mate. There are loads of pussy out there.”

“Ya, dan kau bisa memilih siapa pun yang kau suka. Threesomes, foursomes—bebas.” Timmy menambahkan.

Aku menggelengkan kepalaku. “Um, aku tidak ingin. Kalian saja.”

“What?” tanya Álvaro. “Did you just turn down easy pussies? Just like that?”

“Ya.”

Timmy, KJ dan Álvaro tidak percaya dengan apa yang sudah kukatakan pada mereka.

Entah kenapa, aku sedang tidak bergairah untuk melakukan seks. Meski aku horny, tapi pikiranku tidak akan fokus, karena hanya ada Sifra Maree Saint Andrew saja di benakku.

Sifra sedang pergi ke grocery store untuk membeli bahan makanan, dan aku menunggu di flat hingga dia kembali.

Tapi, betapa tidak beruntungnya ketika teman-temanku mendatangiku dan mengajakku untuk berpesta. Karena aku terus menolak, pada akhirnya, mereka semua pergi tanpa diriku.

Lima menit kemudian, pintu flat kembali diketuk. Aku mendecak dan aku bersumpah akan memukul mereka semua jika mereka kembali lagi.

Tapi ternyata—

“Fiona?”

Dia segera memelukku erat dan menangis di dadaku. “A-aku minta maaf, Jungkook. Aku dan Jeremy—kami hanya teman saja.”

“Fi, lepas.”

“I love you.”

“I don’t.” Jawabku tanpa ragu.

Fiona melepas pelukannya dan dia menggelengkan kepalanya. “Kau bohong. You still love me, Jungkook, aku tahu itu. Kau bahkan sampai rela menunggu delapan bulan hingga aku menerimamu menjadi kekasihku.”

“Dan aku menyesali kebodohanku karena sudah mengejarmu selama delapan bulan.”

“You liar!”

“Aku sibuk. Bisakah kau keluar?”

Fiona mencium bibirku secara tiba-tiba.

Aku terkejut. Serius.

Aku ingin melepaskannya, tapi dia menaruh tangannya di leherku.

Tepat di saat itu, Sifra masuk ke dalam flat dan dia berhenti ketika melihatku dan Fiona.

Secara tiba-tiba, dia berbalik dan pergi.

Melihatnya pergi, aku melepaskan diriku dari Fiona, lalu aku mengejarnya. “Saint Andrew. Wait.” Sebelum dia bisa masuk ke dalam lift, aku menahan lengannya terlebih dahulu. “A-aku bisa jelaskan.”

PORNOPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang