Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading....
" asam nih! "
Radit mendekatkan wajahnya ke wajah fanya dan mencium pipi fanya yang semakin berisi itu.
" dih apaan nyium-nyium segala! Sana mukanya!! " fanya mendorong wajah radit dengan tangannya.
" ayo buruan jalan! "
" emangnya kenapa sih buru-buru "
" mau beli es tapi! Hehehe.. "
" aku bohong doang loh tadi, hahaha "
" tuh kan! "
" gak usah ya, ntar pipinya makin besar lagi. "
" tau ah, bete!! "
Beberapa menit kemudian.
" lah, kok beneran pulang sih kita!? "
" ya kan emang mau pulang. Siapa yang bohong sih, "
" gak tau ah! " wajah fanya semakin cemberut.
" hahaha... Ngambek nih "
" gak!! "
Radit mencolek pipi fanya.
" apaan lagi sih!? "
" nanti pipinya meletus loh kalau kamu kayak gitu terus " goda radit.
" bodo amat! "
Radit memarkirkan mobilnya di depan rumah, fanya yang sedang kesal pun ingin turun saja dari mobil itu. Tetapi radit malah menahan tangannya dengan memegang pergelangan tangan fanya.
" tunggu disini dulu ya, aku cuma mau ganti baju doang kok. Kalau kamu juga mau ganti baju, ya ayok. "
Fanya juga ikut turun untuk mengganti bajunya di kamar mereka, setelah selesai mereka mengganti baju dan sudah siap juga mereka untuk langsung pergi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
