18. Dia

17.3K 1K 39
                                    

Happy reading !

.

.

Sebelum kedatangan teman-temannya, kamar Alya masih di katakan baik-baik saja, tapi sesudah kedatangan teman-temannya, hancur sudah seperti kapal pecah.

Bantal dimana-mana, bungkus makanan ringan berserakan, boneka-boneka di jadikan bahan eksperimen, bedak bayi bertaburan di lantai, dan lain-lain.

"ASTAGAAA BONEKA SAPI ALYA!!! KEMANA PITANYA?!" Alya menatap boneka sapinya miris, pita dari boneka itu hilang, padahal Alya udah capek nyolong pita itu dari jemuran tetangganya.

"Tuh." Tunjuk Fiona kepada boneka yang agak.. creepy, Alya membulatkan matanya.

"Itu boneka serem kenapa kamu kasih pita, Fiona!!" Alya segera melepaskan pita itu dari 'boneka serem.'

Sebenarnya itu boneka panda, cuma muka dari pandanya itu lagi kaget gitu, jadi kaya serem-serem gitu, bukan boneka santet loh ya!

"Ya biar lucu," Sahut Lyani, Alya memijit pelipisnya, semua aja di bilang lucu oleh Lyani.

"SAFIRA!!! LIPSTIK ALYA PATAH, HUAAAA!!!!" Teriak Alya saat melihat lipstik pemberian dari Jihan patah karna digunakan Safira melukis, sedangkan Safira hanya mengerjabkan matanya berkali-kali sambil terkekeh.

"Yaa aku cari warna ungu, gak ada soalnya! Lagian emang kamu pake lipstik, Al?" Tanya Safira, Alya menggeleng.

Nayra sibuk berkaca, memakai pita, bando, bandana atau apalah itu milik Alya. Tersenyum manis lalu membungkuk seperti putri raja, memperhatikan bando yang di kenakannya lalu memutar badan, dan...

Miawww!

Nayra melompat ke kasur Alya, menatap Pio pio dengan tatapan takut. Sesangar-sangarnya Nayra, ia juga masih punya ketakutan heh!

"BHAHAHAHAHA!!!! MAMPUS LO, BUNTUT KUCING LO INJEK! YA ALLAH!!! HAHAHAHAHA, GUE BERHARAP-"

Buk!

Nayra melempar boneka kelinci tepat di muka Lyani lalu menatap perempuan itu dengan tatapan tajam.

Ah! Alya mengingat pesan yang dikirimkan oleh pengirim misterius, ia langsung mengambil ponselnya dan menyuruh teman-temannya mendekat ke arahnya.

"Wah nyari gara-gara nih orang," Nayra mengusap kepalan tangannya lalu tersenyum sinis, like psikopat haha.

"Siapa itu?" Tanya Fiona, Nayra menatap Fiona malas, gini kalo ahlaknya dijadiin bahan giveaway.

"Heh! Lo liat tuh, pengirimnya aja cuma nomor doang! Makannya makan ikan biar pinter, lah lo? Berudu aja lo makan, dasar Fauna," Fiona terkekeh, ya iya juga.

"Kamu mau cari tau, siapa itu?" Tanya Safira.

"Harus."

~~~

Tepat di persimpangan, Zaky melancarkan aksinya. Ardana yang kurang fokus akan kejadian, di manfaatkan Zaky untuk mempermudah permainannya.

Brak!

Ardana terjatuh dari atas motor saat Zaky menendang motornya, Ardana meringis, badannya terasa sakit semua. Sedangkan Zaky, sudah pergi sangat jauh meninggalkan Ardana yang terjatuh karenanya.

Dengan tenaga yang masih ia miliki, Ardana mendirikan motornya lalu mengecek lututnya, berdarah. Namun itu tak Ardana hiraukan, ia kembali melajukan kecepatan motornya dengan tatapan tajam.

ARDANA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang