Happy reading !
.
.
Malam telah tiba, siswa dan siswi berpakaian dengan sangat berkelas malam ini, bunyi sepatu yang terbentur dengan lantai terdengar dimana-mana, perempuan-perempuan dengan dadanan mulai dari yang biasa saja sampai yang mirip tante-tante pun ada disini.
"Jangan jauh-jauh dari aku." Bisik Angkasa, Fiona mengangguk lalu tersenyum, dari tadi Angkasa terus saja memeluk pinggang Fiona, tak ingin gadisnya dilirik oleh orang lain.
"Safira!" Panggil Xavier saat melihat Safira sedang berbincang dengan laki-laki, Safira terlonjak lalu berjalan takut-takut ke arah Xavier.
"M-maaf Xavier." Xavier langsung saja memeluk Safira dari belakang, dagunya ia letakan di atas kepala Safira sambil menatap sinis laki-laki yang berbincang dengan kekasihnya tadi.
"Lo cantik amat malem ini," Goda Reynald, Nayra memutar bola matanya malas.
"Biasanya gue ga cantik emang? OH JANGAN-JANGAN LO MUJI GUE KARENA PUNYA SELINGKUHAN KAN?! NGAKU LO MONYET!!!" Reynald meringis, ayolah Nayra sehari saja bersikap manis pada Reynald.
"Heran gue sama lo njing! Cewek laen mah seneng dipuji ama pacarnya, lah lo? Malah ngatain gue monyet." Nayra terkekeh mendengar gerutuan Reynald.
"Lo mirip monyet!"
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Lyani sedang mengoceh sekarang kepada Angga.
"Inget ya! Jangan godain cewek laen lo, mau gue potong punya lo itu? HA?! Ampe lo deket-deket ama cewek, gue buang lo ke amazon!" Angga meneguk salivanya lalu menatap Lyani takut-takut, apa ini yang namanya suami takut istri? Eh tapi mereka kan belum menikah.
Ardana dan Hana datang, Hana tepat berdiri di samping Alya. Dengan sengajanya Hana menyenggol pundak gadis mungil itu, kalau saja tidak ada Angkasa mungkin Alya sudah terjatuh. Ingin Nayra balas, tetapi ia tak mungkin membalasnya sekarang, bersabarlah, saat yang kalian tunggu-tunggu akan datang, sebentar lagi.
Ardana dkk sedang was-was sekarang, bagaimanapun pesta ini dibuka untuk umum! Bisa saja musuh mereka berada disini, siapa tau kan? Meteor dan Brandal akan selalu mengincar Arsavigald dimanapun dan kapanpun.
"WOY!!" Panggil Meysa dari arah belakang, ia menggandeng lengan Dimas lalu tersenyum manis, Dimas juga terlihat sangat gagah dengan jas yang ia kenakan malam ini. Laki-laki berdarah Korea ini benar-benar memabukan jika memakai pakaian seperti ini!
"DIMAS!! Tunggu napa! Kamu mah, gak liat ini gaun aku kepanjangan? Sabar bentar napa elah jalannya," Dimas terkekeh lalu menunggu Meysa dengan gaun yang kepanjangan itu.
"Harus hati-hati, Meteor dan Brandal bisa aja ada disini." Bisik Ardana pada Xavier dan yang lain, mereka mengangguk kompak lalu mengedarkan pandangan.
"Hana, jangan jauh-jauh dari aku, paham?" Alya yang mendengar itu merasakan sakit pada hatinya, namun ia harus kuat malam ini! Ini malam terakhir.
"Safira, jangan jauh-jauh dari Xavier! Kalo ngerasa diikutin atau semacamnya, jangan ragu buat teriak oke?" Safira mengangguk lalu tersenyum, Safira senang ketika Xavier menjaganya seperti seorang Putri Raja.
"Woy dedemit! Lo jangan jauh-jauh ya nyet dari gue! Awas aja lo ampe jauh dari gue, gue depak!" Nayra memutar bola matanya malas lalu mengangguk, yaelah Rey.. Masa pacar sendiri dipanggil dedemit?
"Fiona, jangan pergi kemanapun! Izin dulu sama Angkasa meskipun mau ke kamar mandi, paham baby?" Fiona terkekeh geli lalu mengangguk, Angkasa mengecup pipi gadis itu, sedetik kemudian Fiona menegang lalu memegang pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDANA (END)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya kalau gadis polos bertemu dengan sang ketua geng yang cukup di takuti oleh banyak orang? Akankah pertemuan yang tidak di sengaja ini akan membawa malapetaka atau sebaliknya? Apakah Ardana kembali membuka hatinya untuk Alya sang gad...