Ten

17 7 2
                                    

So baca chapter ni jangan senyum senyum ek heheh

__________________________🖊

LARA TIHANI POV

Aku terdiam saat Sefia memeluk Erat tubuh Boss Aidan . Aku di sisi boss Aidan sudah terkaku apalagi boss . Entah kenapa timbul satu perasaan yang susah aku nak explain .

Sakit ? Cemburu ? Sedih ? Atau apa ? Ok jangan tanya sebab aku sendiri tak dapat detect apa yang aku rasa sekarang ni tapi yang pasti tak bahagia . Kisah silam aku seperti berulang kembali .

Jika tadi boss merentap tangannya dari Sefia . Kini giliran aku pula merentap tanganku darinya . Boss aidan tampak rela dipeluk bergitu .

Tak tunggu lama terus saja aku membuka langkah laju beredar dari sini .

"Lara tihani !"

Setelah kaki aku menjejak tingkat bawah cafe barulah aku terdengar suara boss Aidan melaung memanggil nama ku berkali . Semakin laju langkah aku keluar dari cafe .

***

Seperti biasa saat aku terasa sukar aku akan ke Taman Tasik Villa . Selain lagu perrmandangan disini juga selalu jadi pengubat hati yang sedang luka berdarah .

Aku melabuh kan duduk di sebuah bangku panjang betul betul menghadap tasik . Kata kata rayuan Sedia pada boss aidan sebentar tadi masih segar di dalam ingatan aku .

Aku sumbat earphone kedalam telinga dan memejam rapat mata buat berberapa saat sebelum kembali membuka mata . menghayati lagu dan menikmati permandangan .

Tanpa sedar air mata aku setitik demi setitik turun deras . Entah kenapa rasanya sama seperti tujuh tahun lepas saat Raykal bekas kekasih aku pernah berpelukkan dengan perempuan lain didepan mata aku . Sakit rasanya , pedih. Aku kesat kasar air mata .

Aku tersentak saat seseorang melabuh kan duduk disebelah aku lalu menghulurkan aiskrim .

Tak lain tak bukan pastinya Boss .

Aku tekan butang stop lagu . Rasa sebak kembali hadir.

"Kenapa nangis ni ? Awak sakit ke lara ? Saya pegang tangan awak kuat sangat ke tadi ? Awak ok ke tak ni ? Kenapa nii tell meee"Soal boss aidan bertubi tubi dengan nada cemasnya

Aku garu kepala yang tak gatal , bingung . Kenapa aku menangis ? Aku suka Boss ?

"Err.. awak nangis sebab kepala gatal ke ? Ada kutu ?" Soal boss aidan lagi takut takut saja riak wajahnya .

Aku geleng  perlahan kepala . Tak , Boss Aidan tak sama dengan raykal , boss lima kali ganda lagi bangang dari Raykal .

"Lepastu kenapa menangis ?" Tanya boss lagi lembut saja bunyinya .

Setelah lima minit aku berdiam diri menunggu sedu sedan tamat akhirnya aku membuka bicara .

"Best ke kena peluk tadi ? Nampak macam menikmati je" bicara aku memecah kesunyian antara aku dan boss .

Boss yang tadi tampak benar benar khusyuk dengan aiskrim nya yang sudah cair kini sudah beralih pandangan pada aku .

"Awak.. jelous ke?" Soal boss Aidan dengan kedua belah keningnya terangkat seolah olah berharap aku benar benar cemburu .

i wont let you goWhere stories live. Discover now