"Serius Reza udah masuk kampus lagi Ji?"
Seminggu setelah baikan sama Sabian, Lia semakin lengket banget sama Sabian ya kayak lem aibon gitu lengket banget. Sampe sampe Jian sedikit susah mau kasih tau berita ini kepada Lia, ini juga kasih taunya pas Sabian lagi mandi. Bahaya kan kalau kasih tau ini pas Sabian ada, bisa bisa Sabian tubir lagi sama Reza.
"Serius. Malah tadi gua di seret seret ke belakang kantin"
"Yaampun gua harus gimana?"
"Emang udah jadian sama Sabian?"
"Belom, takut gua"
Jian memeluk bantal kursi yang di pegangnya. "Kalau takut terus, kapan mau nyatunya?"
"Gak tau deh, gua mau fokus UAS dulu aja kali ya?"
Jian tertawa sambil mukul mukul pundal Lia. "Bloon lu! UAS masih lama. UTS aja baru beres anjir"
Iya pas 5 hari itu mereka UTS, beres UTS Lia sama Sabian baikan. "2 bulan lagi lah ya?"
"Masih lama"
"Eh dia narik narik elu, mau ngapain?"
Jian menghela nafas panjang dan mulai bercerita.
"Jadi tadi tuh gua lagi makan Yamin sama Meara tiba tiba ada yang narik gua, taunya itu Reza"
Jian menceritakan awal mula ia diculik oleh Reza ke belakang kantin. Reza intinya hanya menanyai hal tentang Lia dan tentu saja Jian nggak kasih tau yang sebenarnya Lia ada dimana?
Soalnya percuma Reza datang ke rumah bu Joy juga ujungnya diusir sama Tama atau sama Acha, lebih parahnya sama Sabian. Dan Reza sempat mengancam Jian jika Jian nggak bisa bawa Lia keluar rumah bu Joy, Reza bakalan buat perhitungan sama Jian gimana pun caranya.
"Kan gila kali Li, dia juga narik narik gua sampe tangan gua merah nih!" Jian menunjukan pergelangan tangannya yang memerah karna Reza menariknya terlalu kencang.
"Kayanya itu cowok nekat deh" tambah Jian
Lia larut dalam fikirannya, sekarang kekhawatirannya bukan tentang dirinya lagi tetapi sudah menyebar. Dia khawatir Jian kenapa kenapa, Reza itu orangnya kasar bisa bisa Jian di celakai sama Reza. Lia nggak mau teman temannya celaka hanya karena dirinya, apalagi Jian itu nggak ada yang ngelindungi kaya dia di lindungi sama Sabian, kaya Acha di lindungi sama Tama, kaya Ririn di lindungi sama Genta. Jian masih mencintai seseorang yang udah nggak ada di dunia.
Sering banget Lia liat Jian jalan sendiri sambil bicara sendiri dan sebur sebut na Juna. Sebenarnya Lia nggak tega tapi gimana lagi namanya rasa sayang dan cinta memang susah untuk menghilangkannya.
"Lu harus hati hati sekarang, Ji"
"Ko gue?"
"Takutnya tiba tiba Reza culik lu"
"Dih! Sembarangan lu kalau bacot!"
"Kan nggak ada yang tau Jian, Reza itu nekat"
"Lu salah peringatin gua, yang harusnya hati hati itu elu. Karena elu yang di targetin Reza, jelas jelas bulan gue!"
Lia diam.
"Lupa lu? Hanya karena Reza jual nama emaknya elu mau mau aja ikut dia? Jadi cewek jangan goblok goblok banget Li. Hati hati, bisa jadi dia nekat bawa lu keluar Jakarta. Hayo?"
Lia mangut mangut. Apa yang dikatakan Jian ada benarnya juga, yang harusnya hati hati itu dirinya bukan Jian apalagi Sabian. Ya karena dirinya jika tidak hati hati yang jadi korban bisa saja bukan dia, tetapi Jian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Setelahnya | SooLia √
FanfictionSequel Life Exchange Menjalin kasih dengan Sabian setelah misi penyelamatan itu ternyata tidak semudah menyayangi pria itu. Ini lebih rumit dari menyayangi Sabian yang kemarin. Nyatanya hubungan mereka kandas begitu saja. Ketidak sabaran Aletta, da...