Pagi menjelang, cahaya mentari mulai masuk dari sela-sela korden. Gadis cantik pemilik lesung pipi itu masih saja terlelap dalam tidur nyenyaknya.
Alaram berbunyi, jarum jam menunjukan pukul 06.00 WIB."Hoaammm"
Saturnus Almathea terbangun dari mimpi indahnya, Sasa berlalu membuka tirai jendela kamarnya kemudian tersenyum.
Sasa Pov
"Selamat pagi," ucapku
Aku bergegas menuju kamar mandi untuk ritual pagiku. Apalagi kalau ngga mandi.
Beberapa menit berlalu, aku telah siap dengan seragam sekolahku.
Aku menyusuri anak tangga di sana sudah ada mama yang menyiapkan sarapan untukku."Pagi ma," sapaku.
"Pagi"
"Sasa langsung berangkat aja ya ma, takut telat," pamitku.
"Enggak mau makan dulu?" tanya mama.
"Enggak deh ma, kelamaan. Eh iya papa udah berangkat ya?" tanyaku
"Udah tadi, kamu sih lama."
"Yahh padahal Sasa mau bareng, yaudah deh mau naik angkutan aja," ucapku
"Kenapa gak naik motor atau mobil aja kak?" tanya mama
"Enggak mau ah ma, ribet."
"Oh yaudah, hati-hati ya," ucap mama
"Iya, bye ma."
Aku menunggu angkutan di halte tak jauh dari rumahku, motor, mobil berlalu lalang memadati jalan raya itu. Aku menegok kesana-kemari tapi tak ada satupun angkutan yang lewat.
"Yaelah mana nih angkutannya lama banget, kalo gini bisa telat gue," gumamku berdiri didekat trotoar.
Brem bremm bremm (anggap saja suara knalpot motor)
Byurrr
"Woi dasar cowok sialan," teriakku pada seorang pengendara motor yang baru saja melintas. Pasalnya ban motornya menginjak botol air mineral yang ada di pinggir jalan.
"Akhh sial, basah kan baju gua."
🍁🍁
Jupiter Pandora Deminal, cowok itu memarkirkan motor miliknya. Dia membuka helm full face yang melekat di kepalanya dan menyugar rambutnya. Seketika cewek-cewek yang melihatnya terpesona bahkan ada yang berteriak histeris.
Piter berjalan menyusuri koridor kelas menuju ruang kepala sekolah. Sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang memandang kagum pada sosok cowo tampan yang sudah pasti idaman.
"Gans banget gila"
"Anjir cowok idaman"
"Namanya siapa?"
"Cowok gue ya Allah"dan masih banyak bisikan unfaedah menurut Piter. Ia tak menghiraukan mereka. Piter tetap berjalan sambil mengunyah permen karetnya.
Brukk
"Aww pantat gue anjir. Jalan pake mata napa sih ngga usah nabrak-nabrak orang. Sakit tau. Herman gue jalan masih lebar gitu main tabrak aja. Badan gue tuh keliatan. Matanya katarak apa," omel Sasa sambil berdiri dan membersihkan roknya.
"Oooh elo pelakunya? Lo kan tadi yang nginjek botol sampe kena gue airnya? Sekarang lo juga nabrak gue. Sebenernya apa sih masalah lo sama gue?" kesal Sasa ketika melihat jaket orang yang tadi menginjak botol air mineral.
Sedangkan yang sedang di aja bicara hanya diam dan mengerutkan dahinya. Bingung. Kenapa ada orang secerewet ini. Merasa Sasa berhenti bicara, Piter lantas ingin menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUPITER UNTUK SATURNUS (Haitus)
Teen FictionIni tentang Jupiter Pandora Deminal dan Saturnus Almathea yang bersatu bukan karena cinta namun karena bahan taruhan, bukan karena takdir namun karena keadaan. Akankah Saturnus Almathea memaafkannya? Dan akankah hubungan keduanya akan baik-baik saja...