Happy Reading❤
-
-
-
-Malam harinya, Mentari--mama Sasa tengah mondar-mandir di ruang tamu. Pasalnya putrinya belum juga pulang.
"Pah, gimana dong? Sasa belum pulang juga," ucapnya pada Surya--papa Sasa yang baru datang sehabis mandi.
"Memang tadi dia pamit kemana," balasnya.
"Mama tadi minta dia beli bahan-bahan dapur sebelum mama pergi reunian. Mama pulang sore, dan dia belum pulang, Pah," jawab Mentari panik.
"Tenang mah, mungkin saja dia berada di rumah temannya," tenang Surya.
"Harusnya ngabarin kalo dia ke rumah temen"
"Mungkin hp nya low. Mama jangan panik dulu, positif thinking ya," bujuk Surya.
"Sekarang mamah telfon temannya saja," sambungnya.
Mentari pun mengotak-atik ponselnya mencari kontak teman Sasa.
"Ya ampun mamah lupa. Hp mama kan ganti, kartu mama juga ganti. Ngga punya nomornya," ucap Mentari
"Positif thinking, tidur, besok pasti pulang, kan besok sekolah," ujar Surya
"Semoga."
***
Kringg kringg
Bel SMA Space Warior telah berbunyi, kini siswa dan siswi memasuki kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan geng FITNS."Woy free class, guru-guru rapat. Jadi jam ke-1 sampai ke-4 kosong," ucap Akbar selaku ketua kelas 11 IPA 3.
"Ngga ada tugas apa pun kan, Bar?" tanya Dea.
"Ngga, free bener-bener free," jawab Akbar lagi.
Biasanya saat free class, Neptunus, Uranus, dan Venus akan membuat kelas rame bersama Sasa juga. Namun kali ini berbeda, mereka murung. Pasalnya sedari tadi pagi Sasa belum juga menampakkan batang hidungnya.
"Mana sih nih bocah satu?" tanya Uranus kesal kepada kedua temannya.
"Telat mungkin," jawab Neptunus.
"Ngga mungkin telat keknya deh. Dia kan rajin," timpal Venus.
"Bener juga sih. TRUS GIMANA DONG?!" teriak Uranus frustasi membuat semua orang menoleh ke arahnya. Sedangkan. Uranus hanya meringis malu.
"Makanya ngga usah teriak-teriak"
"Tau, kek orang utan lu"
"Emang orang utan teriak-teriak?" tanya Venus heran kepqda Neptunus. Temannya yang satu ini memang beda.
"Iya yah, bukannya yang teriak-teriak tuh Tarzan?" tanya Neptunus balik.
"Peak! Kan lu yang bilang orang utan," hardik Venus kesal.
"Hihhh napa jadi bahas orang utan sama Tarzan sih? Ini Sasa gimana? Kesel gue aht, pengin tak hihh kalian?" ucap Uranus gemas dengan kedua temannya utu. Sekarang Uranus sudah terlampau kesal. Memang dirinya mempunyai jiwa-jiwa kekhawatiran yang amat besar jika sudah menyangkut orang-orang yang ia sayangi. Bahkan ia bisa menangis saking khawatirnya.
"Sabar-sabar, sekarang kita cari ke depan. siapa tau dia beneran telat," bujuk Venus. Ia sangat paham akan perasaan Uranus.
Ketinganya bergegas menuju lapangan depan . Berharap Sasa ada di sana. Sebelum keluar kelas, mereka berpapasan dengan Piter dkk.
"Piter, lu liat Sasa ngga?" tanya Neptunus pada Piter.
"Ngga"
Bukan Piter yang menjawab tapi Mars.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUPITER UNTUK SATURNUS (Haitus)
Teen FictionIni tentang Jupiter Pandora Deminal dan Saturnus Almathea yang bersatu bukan karena cinta namun karena bahan taruhan, bukan karena takdir namun karena keadaan. Akankah Saturnus Almathea memaafkannya? Dan akankah hubungan keduanya akan baik-baik saja...