Happy Reading❤"Tolong siapa pun tolong gue," lirih Sasa.
"Ngapain lo? Mau teriak? Percuma kali gak bakal ada orang yang denger," ucap Lintang tersenyum sinis.
"Bangsat lo!" sarkas Sasa.
"Nih makan, kalo lo mati kan gue yang susah."
"Tujuan gue," ucap Sasa menatap tajam Lintang.
***
Anak-anak FITNS berkumpul sudah di bascamp se-pagi ini.
"Si Sasa gimana?" ucap Mars tiba-tiba.
"He em kasian tu anak kalo lama-lama disekap," ucap Triton.
Hening seketika, tak ada pembicaraan lagi dari ke empatnya. Suara handphone berbunyi dan membuyarkan keheningan ditempat itu.
"Dari siapa?" tanya Rion.
"Lintang," ucap Piter singkat, padat dan jelas.
"Halo, selamat pagi kawan," ucap Lintang meledek.
"Apa mau lo?!" ucap Piter to the point.
"Woo kalem bro kalem, lo tanya mau gue hmm? Mau gue lo ke sini tempat gue sekarang berada. Lo gak kasihan sama temen wanita lo ini yang udah mulai lemes mau mati ini haha," ucap Lintang panjang lebar.
"Bacot lo, lo dimana?" tanya Piter tajam.
"Di rumah yang dulu pernah gue tinggali, apa lo masih inget rumah itu?" ucap Lintang meremehkan.
Rumah itu adalah rumah Lintang yang pertama sebelum Lintang pindah ke jakarta. Rumah yang pernah di datangi Piter beberapa tahun silam.
"Ya gue dateng, jangan sakiti Sasa," ucap Piter.
"Oiya masih ingat kata-kata gue waktu itu? Lo harus sendiri."
Tutt
"Lo udah tau dimana Sasa?" tanya Mars
"Hmm, rumah lama Lintang dia nyekap Sasa disana."
"Terus kita ke sana sekarang?" tanya Triton
"Ya, tapi tidak dengan kalian. Gue yang dateng sendiri." ucap Piter
"Lo nyari mati? Lo tau dia licik tapi lo dateng sendiri? Gila lo," seru Orion namun tak dihiraukan Piter.
Piter berlalu pergi menaiki motor milik nya menuju rumah tersebut, butuh waktu beberapa menit untuk sampai di tempat itu. Pasalnya rumah itu berada jauh dari pusat kota juga jauh dari pemukiman, rumah itu satu-satunya rumah yang berdiri megah di sana tanpa penghuni. Jarak rumah satu ke rumah yang lain cukup jauh mungkin itu alasan Sasa disekap disana.
Akhirnya Piter sampai di depan rumah itu. Piter tak langsung masuk lewat pintu depan tapi dia memilih lewat dari pintu belakang.
Dia menyusuri setiap lorong rumah itu sampailah dia di depan gudang. Dia mencoba membukanya namun nihil, pintu itu dikunci. Piter tak kehabisan akal di sana ada meja mungkin kunci pintu itu ada di dalam laci meja tersebut. Dia mengacak-acak isi meja dan ternyata benar di sana ada kunci, dia bergegas membuka pintu itu dengan hati-hati dan arah matanya mengawasi sekeliling gudang itu.Di tempat lain, teman-teman Piter tak diam saja dia mengikuti kemana arah Piter pergi. Ya mereka mengikuti Piter sampai ke rumah itu.
"Kita gak masuk?" tanya Orion
"Gak, kita ngawasi di sini aja," balas Mars
"Oh oke."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
JUPITER UNTUK SATURNUS (Haitus)
Teen FictionIni tentang Jupiter Pandora Deminal dan Saturnus Almathea yang bersatu bukan karena cinta namun karena bahan taruhan, bukan karena takdir namun karena keadaan. Akankah Saturnus Almathea memaafkannya? Dan akankah hubungan keduanya akan baik-baik saja...