MATA-MATA

58 21 4
                                    

Lintang tak menerima kekalahannya, kemudian Lintang menunjuk salah satu dari anggotanya, dia membisikan sesuatu entah apa itu. Sementara yang ditunjuk hanya mengangguk-nganggukan kepala tanda menyetujui perintah tersebut. Sedangkan Lintang tersenyum miring dalam hati berkata _"Kali ini Lo bakal tunduk sama gue Jupiter Pandora Deminal. Gue gak semudah itu nerima kekalahan dan lo-- lo yang udah buat adik gue kayak orang gila!._

Flashback

Jupiter dan Lintang dulu adalah sahabat baik sendari kecil, hari-hari mereka dilalui dengan penuh canda tawa. Lintang mempunyai adik perempuan dia adalah Bulan, mereka bertiga kerap bermain bersama sampai pada akhirnya Bulan menyatakan perasaannya pada Piter.

"Kak aku suka sama kakak, kakak mau gak jadi pacar aku?" ucap Bulan.

"Kita kan masih kecil, jadi aku gak mau pacar-pacaran," jawab Piter yang sedang bermain.

Sedih? Bulan sedih karena dia ditolak sama orang yang disayang. Hari-hari berganti, semenjak kejadian itu Piter menjauh dia tak mau ada cinta dalam persahabatan mereka. Tanpa alasan Piter pindah ke luar negeri tepatnya dia pindah ke Amerika.
Sedangkan Bulan, dia merasa kehilangan atas perginya Piter. Hari-hari yang dilalui Bulan nampak kelam tak berwarna, Bulan depresi dia tak mau makan dia tak mau keluar walaupun sekedar keluar kamar. Itu yang membuat Lintang bingung dengan perubahan adiknya. Sampai suatu hari Bulan mencoba melenyapkan nyawanya, untungnya Lintang mengetahuinya.

Flashback off

Sampai suatu hari Lintang tau bahwa ini semua gara-gara Piter.
Semenjak itu Lintang mencari keberadaan Piter sampai dia tahu kabar piter yang kembali ke Indonesia.

🍁🍁

Pagi-pagi sekali Piter dkk sudah pulang ke rumah masing-masing sekedar bersiap, sarapan, dan berpamitan ke sekolah. Kali ini Piter berangkat lewat depan rumah Sasa. Tepat saat Sasa keluar dari gerbang rumahnya, Piter melintas depan rumah Sasa.

Piter pun berhenti tepat di depan Sasa. Sasa yang baru saja menutup gerbang dan berbalik pun terlonjak kaget melihat Piter sudah di depannya.

"Allahuakbar!" teriak Sasa terkejut.

"Bisa kaget juga lo" Piter terkekeh melihat raut wajah kaget Sasa.

"Lah lo tibaa-tiba muncul kek cenayang," kesal Sasa.

Tawa Piter makin pecah ketika Sasa mengerucutkan bibirnya kesal. Lucu menurutnya.

"Nih orang ko jadi beda yah? Biasanya kan datar kek triplek," batin Sasa

"Lo sehat kan? Atau jangan-jangan lo kesambet yah?" panik Sasa.

Seketika tawa Piter berhenti mendengar pertanyaan Sasa yang menganggap dirinya kesambet.

"Dah lah buruan berangkat," ajak Piter.

"Lo ngajak gue?" tanya Sasa.

"Bukan! Ngajak cenayang samping lo tuh!" gas Piter.

"Dih ngegas mas nya," ucap Sasa terkekeh

"Buru deh naik. Males telat gue. Nih pake," perintah Piter sembari memberikan jaketnya. Seperti biasa untuk menutupi paha Sasa menurutnya.

Entah sihir dari mana, dengan Sasa Piter menjadi tak sedatar dan sedingin biasanya. Ia menjadi hangat. Dengan cewek lain padahal ia sangatlah dingin. Kecuali keluarganya.

Sasa pun naik ke motor Piter. Piter membawa motornya dengan kecepatan sedang. Tanpa disadari ada seseorang yang mengikuti Piter sedari ia berangkat dari basecamp.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka. Tak ada perbincangan apa pun. Hingga motor milik Piter memasuki gerbang sekolah. Piter segera memarkirkan motornya. Saat Sasa turun suara seseorang mengejutkan keduanya.

JUPITER UNTUK SATURNUS (Haitus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang