Sasa dan Piter saling menatap sinis dan keduanya melangkah keluar kelas bergantian. Keduanya akan menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya.
Putaran demi putaran telah mereka lalui. Sasa berjalan menuju pinggir lapangan untuk mencari tempat teduh. Nampak raut wajah Sasa yang letih dan napas yang masih terengah-engah. Piter menghampiri Sasa yang telah terduduk disana dengan napas yang tak beraturan."Lo kenapa?" tanya Piter
"Gak papa," jawab Sasa dengan napas tak beraturan.
Tak lama Venus, Uranus, Neptunus serta Mars dan yang lainnya menghampiri Sasa dan Piter untuk mengajak nya ke kantin.
Baru saja Piter melangkahkan kakinya tapi ada notif chat yang masuk.Piter POV
Lintang
Nanti malam balapan
alo lo gak dateng FITNS
kalah dan tunduk sama gueArena biasa
Gue balikin handphone disaku celana dan melanjutkan langkah ke kantin. Baru saja sampai disana sudah ada pemandangan Sasa pingsan.
"Woi kenapa gak lo angkat? Malah didiemin," seruku kemudian menangkat tubuh gadis itu ala bridal style.
"Lo bertiga izin ke guru BK," sambungku, merasa diangguki ketiganya gue langsung bawa Sasa ke UKS.
Gue membaringkan tubuh Sasa di ranjang itu. Tak lama Sasa tersadar
"Eughh"
"Udah sadar lo?" tanyaku
"Minum," jawabnya lemah
"Nih," ucapku menyodorkan botol air
Dia membangunkan tubuhnya, dan meneguk air itu."Lo ga papa Sa?" ucap Venus panik memasuki UKS disertai Uranus dan Neptunus
"Gue gak papa," balas Sasa masih lemas
"Oiya lo udah diizin in buat pulang, tapi siapa yang nganter lo pulang?" ujar Uranus
"Gimana kalo lo aja, Ter," usul Neptunus
"Gue?" tanyaku meyakinkan
"Ya iyalah lo masa gue!" ketus Neptunus
"Yaudah."
"Jangan deh, gue gak enak," ujar Sasa
"Gue gak nerima penolakan. Lagi a gue juga ngga ngasih penawaran."
Gue pun mapah Sasa sampe parkiran.
"Lo tunggu di sini dulu, tar gue balik lagi," ucapku berlalu pergi mengambil motor.
Piter POV off
Sasa POV
Beberapa menit kemudian Piter balik lagi membawa motornya. Dia pun turun dan melepas jaket miliknya.
"Nih pake," pintanya menyodorkan jaket
"Hah?" bingung ku
Tanpa diminta, Piter mengikat jaketnya di pinggangku.
"Buat nutupin paha lo," ucapnya setelah selesai mengikat jaket.
Piter menaiki motor miliknya begitupun gue.
"Pegangan ntar jatuh," ucap Piter
Gue pun pegangan dipundaknya tapi dia malah narik tangan gue untuk pegangan di perutnya. Deg-degan?? Jelas saja Sasa deg-degan.
"Gini aja jangan dilepas," tukasnya
Sepanjang perjalanan gue senyum karena tingkah manis Piter, ya walaupun radak maksa sih. Tanpa gue sadari gue nyender dipunggung Piter.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUPITER UNTUK SATURNUS (Haitus)
Novela JuvenilIni tentang Jupiter Pandora Deminal dan Saturnus Almathea yang bersatu bukan karena cinta namun karena bahan taruhan, bukan karena takdir namun karena keadaan. Akankah Saturnus Almathea memaafkannya? Dan akankah hubungan keduanya akan baik-baik saja...