Pagi ini seperti yang dijanjikan kak Gibran kemarin, dia akan mengajakku jalan-jalan sekaligus pertemuan terakhir kami sebelum kak Gibran berangkat kembali ke Malaysia.
Aku sudah bersiap-siap sedari tadi sambil menunggu kedatangan kak Gibran, kali ini aku mengenakan gamis berwarna Army dengan warna hijab senada serta cadar berwarna hitam.
Kulihat kak Afnan belum berangkat kerja, malah pakaian yang dia kenakan tidak serapi biasanya, pagi ini dia hanya mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam tanpa mengenakan jas.
"Kak Afnan nggak berangkat kerja?" tanyaku
"Nggak," jawabnya judes
"Kamu udah minum susu hamilnya kan?" tanya kak Afnan
"Iya udah tadi," ucapku
Tak lama kemudian aku mendengar suara bel rumah berbunyi akupun segera berjalan kearah pintu untuk membukanya.
"Assalamualaikum," ucap orang itu yang ternyata adalah kak Gibran.
"Wa'alaikumsalam kak, masuk dulu kak," ucapku mempersilahkan kak Gibran masuk kedalam rumah.
"Kita langsung berangkat aja soalnya waktu kita kan nggak banyak nanti," ucap kak Gibran
"Yaudah aku ambil tas dikamar dulu ya kak," ucapku dan pergi kekamar untuk mengambil tasku.
Saat aku kembali, aku melihat kak Afnan sedang mengobrol dengan kak Gibran.
"Udah," tanya kak Gibran kepadaku
"Iya kak, yaudah kita berangkat sekarang," ucapku.
"Afnannya katanya mau ikut," ucap kak Gibran yang membuatku heran
"Ikut?" tanyaku memastikan.
"Jadi saya nggak boleh ikut?" ucap kak Afnan sambil menatapku dalam.
Aku yang gelagapan pun langsung memandang kearah lain.
"Ka-kalau kak Afnan mau ikut ya nggak papa sih," ucapku sedikit gugup.
"Okey, kita berangkat sekarang, pakai mobil aku aja ya," ucap kak Gibran yang diiyakan oleh diriku dan kak Afnan.
"Boleh minta tolong nggak? Kamu yang bawa mobilnya ya," ucap kak Gibran yang diangguki oleh kak Afnan, kak Gibran pun langsung memberikan kunci mobilnya ke kak Afnan.
Aku duduk dijok tengah mobil, sementara kak Afnan menyetir dan kak Gibran duduk didepan disamping kak Afnan.
Sepanjang perjalanan aku dan kak Gibran asik mengobrol berdua, sementara kak Afnan fokus menyetir.
********
Afnan pov
Sial, aku seperti supir mereka saja, mereka berdua asik mengobrol sementara aku, hah.
Entah apa yang aku pikirkan saat ini, aku rela meninggalkan pekerjaanku yang menumpuk dikantor hanya karena ingin mengawasi mereka berdua.
Cemburu? Tidak, mana mungkin aku cemburu, lagian kan mereka hanya sepupuan.
Aku yang mulai panas mendengar mereka berbincang sambil tertawa pun mempunyai ide, aku segera mengerem mobil secara mendadak.
Citttttttt (Anggap aja bunyi rem ya)
"Aduh kak Afnan pelan-pelan dong," ucap Hana.
"Kenapa sih ngerem mendadak gini?" tanya Hana.
"Tadi ada kucing yang lewat, makanya aku rem," ucapku berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Dingin Dan Wanita Bercadar
RomansaWarning ⚠ TYPO Bertebaran Update Seminggu sekali 🖤 Hanasya Qhumairah adalah perempuan berusia 22 tahun, yang memiliki sifat penyabar dan dia selalu tampil dengan hijab lebar serta cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Afnan Al Furqon adalah seora...