Part 1

27.5K 998 11
                                    

Sekuat apapun kamu menolak seseorang jika memang dia yang ditetapkan oleh Allah sebagai jodohmu, maka kamu tak bisa menolaknya lagi, yang perlu kamu lakukan adalah sabar dan ikhlas atas kehendak-Nya. Yang Dia tetapkan jauh lebih indah dari yang kamu inginkan

~~

Kutatap pantulan wajahku yang telah tertutup oleh cadar di cermin meja riasku, Kata umi aku disuruh menunggu didalam kamar sampai ijab kabul selesai. Ya hari ini adalah hari pernikahanku lebih tepatnya pernikahan yang telah direncanakan oleh kedua orangtuaku dan orangtua si mempelai pria, jujur aku tak pernah melihat wajah calon suamiku itu, waktu lamaran yang datang hanya orangtua dan keluarganya katanya sih dia lagi keluar kota urus perusahaannya yang ada sedikit kendala disana, kudengar dari ayah calonku itu CEO diperusahaan papanya yang sekarang sudah menjadi miliknya, namanya Afnan Al Furqon dia adalah anak satu-satunya. Sebenarnya ada rasa sedih dihati ini, pernikahan ini terjadi tanpa dasar cinta bagaimana nanti aku menjalani rumah tangga ini??? Ah sudahlah aku pusing memikirkannya kuserahkan semua kepada-Mu ya Allah.

Tok tok tok...

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap seseorang dari luar kamarku, sepertinya seorang pria.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucapku menjawab salamnya. Akupun bergegas membuka pintu kamarku. Saat pintu terbuka betapa kagetnya aku mendapati seorang pria yang tinggi, tinggiku saja hanya sampai pundaknya, dia memakai jas berwarna putih sama Seperti kulitnya putih Dan bersih, Masyaallah. Tapi sayang sih wajahnya nggak ada senyum-senyumnya sama sekali, datar banget.

"Heumm cari siapa ya? " tanyaku gugup

Kulihat dia menautkan alisnya seakan bingung dengan pertanyaanku.

"Saya kesini lagi menjemput istri saya untuk turun kebawah," ucapnya yang membuatku tambah bingung.

"Ah, emangnya nama istri kamu siapa?" tanyaku.

Belum saja dia menjawab pertanyaanku, ummi sudah datang menghampiri kami.

"Ya Allah, nih pengantin baru dari tadi ditungguin dibawah belum muncul-muncul juga terpaksa deh umi nyamperin,"

Tunggu, apa tadi kata Ummi? Jadi dia...

Maaf ya apabila ada kesalahan dalam penulisannya, soalnya masih dalam proses belajar. Mohon kritikan dan sarannya.

CEO Dingin Dan Wanita Bercadar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang