Part 3

854 48 7
                                    

"Semua akan berjalan mulus ketika kita belajar ikhlas menerima"
-Aigen Skala Wiratma

" ay nanti jadikan mau ke bina unggulan?" Hawa sedang merapikan bukunya di meja

Ayla menoleh lantas ia mengangguk , hari ini memang jadwal calon mahasiswa baru universitas unggulan untuk mengumpulkan data data pendukung prestasi mereka secara fisik ke universitas unggulan

" MAU IKUT " seru vanesha bersemangat, padahal jadwal pengumpulan data bagi fakultas menejemen masih dua hari lagi

" Pacaran aja sono, ga usah ngikut biasanya juga pacaran " timpal hawa

Vanesha berdesis , " yee kan gue pengen liat bina unggulan"

Hawa menirukan ucapan vanesha, " basi tau ngga . bilang aja looo mau menyapa fans Lo yang ada di sana kan " tuding hawa sudah hafal kelakuan dari temannya itu

Vanesha ikut duduk bergabung di meja mereka , " nuduh mulu kerjaan nya Lo"

Ayla tidak melerainya, memang sudah biasa mereka seperti ini . Seperti bilik kanan dan bilik kiri pada jantung .

Kadang akur kadang berantem kadang juga saling melengkapi yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain .

" Kalian tuh ribut mulu kerjaan nya anjir , ngga capek apa " Revaldo , ketua kelas 12 MIPA 1 menghampiri meja mereka yang hampir setiap hari selalu ramai karena keributan yang berasal dari meja mereka

Tak heran juga kala yg penyebab kelas ramai salah satunya ya karena adu bacot antara hawa , vanesha dan Ayla . Yang membuat satu kelas bisa emosi karena mereka yang terlalu berisik

" Tau tuh , energi nya ngga pernah habis " timpal talia yang juga ikut mendekat ke arah meja mereka

Hawa menyilangkan tangan ke dadanya menatap ketua kelas dan Talita secara bergantian " kalau engga kenapa? "

" Justru kalian kalau udah lulus bakal kangen kita yang selalu meramaikan kelas ini, meramaikan hari hari kalian " balas vanesha dengan penuh rasa bangga dan percaya diri

Ayla membenarkan posisinya menjadi duduk tegap , " nah bener kita meramaikan hari hari kalian yang sepi"

Revaldo mendekatkan dirinya beberapa langkah ke arah Talita mengikis jarak diantara mereka " buset yang satu batreinya udah full siap siap aja " bisiknya di telinga Talita

Cewek itu lantas tertawa seakan pikirannya bisa dibaca oleh revaldo. Jika sudah mode on semua seperti ini siap siap saja kelas akan ramai kembali

Dengan gerakan cepat hawa naik ke atas meja membuat semua perhatian anak kelas terpusat padanya

Bahkan yang tadinya masih tidur di pojok kelas menjadi bangun karena kaget dengan hentakan kaki gadis itu yang cukup keras mengenai meja

Revaldo melotot , apalagi ini ya tuhan anak anak kelasnya tidak ada yang benar. Semua berkebutuhan khusus dan spesial membuat dirinya harus benar benar extra sabar untuk menghadapi manusia jadi jadian seperti mereka

" Anjing lo mau ngapain" panik revaldo menyuruh hawa untuk turun

Ia mengacak rambutnya gusar, nanti kalau ketahuan guru bisa ia yang disalahkan lagi memang ketua kelas adalah tumbal

Talita tertawa melihat raut wajah yang Revaldo tampakkan ia menepuk bahu laki laki itu beberapa kali
" Yang sabar ya do "

" Kenyang gue nelen sabar . punya cewe satu aja udah frustasi ini disuruh ngurusin 20 cewe berkebutuhan khusus semua " curhatnya seperti banyak menanggung beban hidup

Ayla ikut tertawa melihat raut masam dari ketua kelas , kasian sekali batinnya . Ini membuat nya sedikit terhibur dari masalah keluarga nya yang sedang sibuk mengurus pernikahan aigen dan ayla beberapa hari lagi .

AIGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang