Part 26

730 82 13
                                    

"Takdir yang baik akan menemukan jalannya sendiri "
- Ayla Caysha Daniswara

Sepulang sekolah tadi ayla sudah dijemput oleh Aigen untuk pergi dinner bersama kebetulan cowok itu tidak ada jadwal sore .
Beruntung di sekolah baby bisa diajak kerjasama tidak ada drama mual atau lemas seperti biasanya. Ayla sangat bersyukur.

" Mau makan apa emang nya ?" Tanya Ayla , melihat sekeliling jalan yang sudah mulai ramai dipenuhi kendaraan.

Ia sudah berganti baju tadi di toilet sekolah sebelum keluar dari sekolah. Ayla merapikan rambutnya yang sedikit berantakan dan mengikatnya menjadi satu kebelakang.

" Pengen apa?" Bukannya menjawab kini Aigen malah balik bertanya pada Ayla .

Ayla menimang nimang ia akan makan apa hari ini .
" Makan bakmi mas Joko aja gimana?" Tawar ayla . Bakmi mas Joko adalah bakmi yang sering Ayla beli ketika jalan jalan sore keluar komplek perumahan orang tuanya. Walaupun berada di pinggir jalan tapi rasanya tidak boleh diragukan banyak orang yang rela mengantri Berjam jam hanya untuk semangkok bakmi mas Joko .

Aigen mengangguk mengiyakan permintaan Ayla . Ayla itu sederhana barang barang nya jarang ada barang mewah atau terkenal paling hanya satu dua saja . Make up nya pun tergolong pada harga yang wajar begitupula scincare nya . Baju bajunya Ayla sering beli di online shop biarkan murah yang penting nyaman kata Ayla .

" Mau ngabarin mama kapan ?" Kini Aigen yang bertanya walaupun dalam dirinya sedikit ragu untuk menanyakan hal ini pada Ayla karena dari awal mereka sangat diwajibkan untuk menunda kehamilan .

" Malam Minggu aja gimana ? Mama sama papa juga lagi ada di luar kota semua kan ?" Jawabnya diluar dugaan Aigen .

Aigen hanya mengangguk mengiyakan.
"Kalau ga diterima gimana ? Aku takut " cicit Ayla , pikiran itu kembali lagi dalam dirinya .

Aigen menoleh mengambil satu tangan Ayla untuk ia genggam .
" Ada aku . Ga akan ada yang bisa menyingkirkan kamu dan baby okay ? " Aigen berusaha meyakinkan gadisnya .

Ayla menyandarkan kepalanya pada bahu Aigen . Hanya Aigen lah yang saat ini ia punya . Benar kata orang ketika menikah kehidupan semua berubah. Ayla yang dari dulu mandiri , independen semenjak ia nyaman berada di dekat Aigen ia lebih sering manja dan berkeluh kesah pada suaminya .

" Ga boleh sedih , nanti baby nya juga ikutan " Aigen mengusap rambut ayla sayang dan mengecup pucuk kepalanya ia tahu apa yang dirasakan Ayla saat ini pasti berat untuk gadis itu .
Disaat ia sudah mulai menerima kehadiran calon anak mereka kenapa banyak sekali cobaan yang menerjang dia.

Tak butuh waktu lama untuk Aigen mengendarai mobil ia sudah sampai ke warung pinggir jalan . Bakmi mas Joko tulisan itu terpampang jelas pada spanduk yang ada di depan gerobak .

Ayla turun diikuti Aigen dibelakang nya " kamu mau makan apa ? " Tawar ayla pada Aigen sebelum keduanya memesan .

"Bakmi goreng " ucap Aigen

"Mas jok bakmi nya dua ya satu goreng satu kuah "

"Eh Ayla lumayan lama nggak kesini . Sama pacarnya ya?" Tanya mas Joko melihat interaksi Ayla dengan Aigen sebelum berdiri di dekat gerobak

" iya mas hehehe" Ayla menyengir menanggapi nya

" Pedes atau engga neng "

AIGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang