28.

137 4 1
                                    

 

Berpisah walau tak pernah merajut kisah, sepihak tiba tiba saja dunia terasa hancur. Yah duniaku hancur lembur semua rasa bersalah yang selama 5 tahun  ini kupendam menguap kembali, membayangkan semua orang menyalahkan ku atas kematian yang tidak bisa kukendalikan.

Coba saja kau fikir apa ada manusia yg bisa mengendalikan apa yang akan terjadi?

Tanah yg  basah oleh hujan, ramai sekali pelantaran sekitar, pembaringan sudah lebih sesak semenjak hari itu, 5 tahun lalu hanya ada 3 pelantaran kuburan di sekitarnya tetapi sekarang mungkin lebih dari puluhan.

Seakan membunyarkan lamunan ku seseorang menepuk bahuku, seorang wanita yang kudapati Tengah Tersenyum sangat manis sekarang.

Ku berdiri mengandeng tangannya  meninggalkan pelantaran pemakaman, sore hari ini hujan sangat deras tapi bagiku tak sederas rasa bersalah ini.

Seolah wanita ini bisa Mendengarkan rintihanku wanita ini mendekatiku kemudian berbisik "Sudahlah tidak ada yang Bisa menyalahkan mu, sebuah kematian bukan kesalahan. Itu diluar dugaan, Semua orang diluar sana saat ini sedang berjuang untuk melawan kemelut hidup yg lebih dashyat, Jangan biarkan kemurungan mengubur semangatmu. Bukan ku ingin meminta mu melupakan hanya saja lebih bagus masalalu kamu jadikan pelajaran sayang, sudah sudah  ingat lusa kita akan Menikah. Berbahagia lah cintaku.. " ucap wanita ini dengan tersenyum begitu manis menambah lesung dipipinya.

Hatiku bergetar dan menghangat mendengarnya bicara, dia bukan wanita yg sering memanggil sayang dia bukan wanita manja seperti kebanyakan.

Sejak hari itu aku mengenal nya  dia hadir bagai cahaya di hidupku, rasanya tak percaya apa aku sedang bermimpi ataukah hanya ini memang imajinasi? seolah tau apa yang sedang ku pikiran, wanita ini melakukan hal yang sama namun lebih dekat didepan wajah ku.

"Aku bukan imajinasimu ini nyata Bukan mimpi bodoh... " ucap wanita ini menambah tajam tatapan matanya.

PerpisahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang