Terima kasih bagi yang sudah vote dan komen.
Selamat membaca😊
🌸🌸🌸
Kim Se Yeon, 22 tahun. Mahasiswi Program Master of International Affairs, semester tiga di salah satu Universitas ternama di USA. Sebuah pencapaian terbesar bagi Seyeon selama ini. Apalagi mendapat beasiswa fully funded, secara langsung membanggakan kedua orang tuanya. Seyeon memang berasal dari keluarga kalangan menengah ke atas. Bisa dibilang keluarganya hidup berkecukupan tapi masih bisa menikmati gaya hidup mewah. Walau tidak sesering para crazy rich. Hidup berada di kalangan menengah, membuas Seyeon dan keluarganya senantiasa bersyukur. Gaya hidup yang orang kaya nikmati, mereka pun pernah merasakannya walau sebagian kecil. Seperti menginap di hotel bintang lima, makan di restoran dan hangout di kafe atau pergi berlibur baik dalam negeri maupun luar negeri. Begitupun dengan kehidupan menengah ke bawah, mereka pernah merasakannya. Seperti makan dan minum dipinggir jalan, pergi ke pasar tradisional dan makan makanan yang dijual di sana. Berada di kalangan menengah menjadikan pribadi Seyeon yang humble dan low profile.
Seyeon adalah anak yang pintar. Sejak kuliah, dia sudah bisa menghasilkan uang sendiri, menjadi guru les privat Bahasa Inggris. Setidaknya dia bisa membantu meringankan beban kedua orang tua. Gaji yang dia dapat dari hasil mengajar selalu ditabung untuk keperluaannya dan untuk hangout bersama teman-teman.
Pekerjaannya terus berlanjut hingga dia melanjutkan kuliah master di Amerika. Banyak para millenial di Amerika yang ingin belajar bahasa negaranya. Pengaruh Hallyu Fever, sebagai bentuk diplomasi kebudayaan negaranya sudah menjamur dan meluas di Negeri Paman Sam. Seyeon berbangga hati akan hal itu, negara tercintanya dikenal banyak orang di dunia.
Walaupun orang tuanya berasal dari kalangan biasa, masih mampu menyekolahkan Seyeon sampai S2. Tapi jika gadis itu melanjutkan studinya di negera asal. Berbeda lagi kasusnya, jika studi di luar negeri, apalagi Amerika. Pastinya memerlukan biaya yang tidak sedikit walaupun sudah mendapatkan beasiswa. Beasiswa hanya cukup untuk keperluaran studinya dan uang saku untuk sehari-hari makan. Sementara keperluan lain seperti kebutuhan pribadi, shopping atau hangout bersama teman-teman tidak akan cukup. Apalagi berbeda mata uang. Mengharuskan Seyeon untuk mencari pekerjaan sampingan.
Untunglah ia mendapat tawaran lagi menjadi guru les privat bagi gadis remaja dan dewasa muda yang ingin belajar Bahasa Korea. Sebuah keberuntungan yang tak diduganya. Dan Seyeon merasa bersyukur atas kesempatan itu. Jika dulu ia mengajar untuk orang Korea yang ingin belajar Bahasa Inggris. Sekarang terbalik, ia mengajar orang Amerika yang ingin belajar Bahasa Korea.
Dan Seyeon tak menyangka ia akan mendapat pekerjaan sampingan seperti dulu saat di Korea, menjadi guru les. Pekerjaan ini ia dapat dari informasi komunitas mahasiswa Korea Selatan yang mengenyam pendidikan di sana. Banyak informasi yang dia dapat saat bergabung dengan komunitas tersebut. Selain mendapat banyak informasi ia juga menambah relasi, termasuk cinta. Cinta bertepuk sebelah tangan lebih tepatnya. Seyeon menyukai seniornya, namun ternyata hanya dia saja rupanya yang memiliki perasaan lebih. Sang Senior lebih tertarik dan menaruh hati pada sahabatnya yang satu apartemen.
🌸🌸🌸
"Seonbaenim, aku boleh pinjam buku Hangul-mu atau aku beli saja punyamu itu. Aku butuh sekali untuk bahan mengajar," seru Seyeon.
*Seonbaenim (선배님) = Kakak senior.
"Ada, nanti aku cari dulu." Kata Pria yang disukai Seyeon.
"Uhmm ... Seonbae, malam ini apa kau ada waktu luang?" Tanya Seyeon lagi karena merasa tak ada timbal balik. Dia sudah menyukai pemuda asal Busan itu sejak pertama kali berkenalan dan bergabung di Komunitas Mahasiswa Korea.
*Seonbae (선배)= Kakak Senior.
"Ooh??" Tanya pria itu tak paham. Pasalnya dia sedang fokus mengerjakan tugas kuliahnya.
Saat ini keduanya sedang berada di perpustakaan.
"Aku kemarin habis belanja di Asian Grocery Store dan membeli banyak soju juga makgeolli," ujar Seyeon penuh harap.
"Wahh ... sayang sekali. Malam ini aku sudah janji dengan Haneul," tukas Oh Ji Soo menolak secara halus. Si pemuda asal Busan yang Seyeon sukai.
Patah hati lagi, gadis itu untuk kesekian kalinya. Cinta bertepuk sebelah tangan. Cinta yang tak pernah berbalas selama setahun ini. Pria yang ia sukai malah justru lebih perhatian dan menunjukkan perasaan pada roommate-nya Kang Ha Neul.
"Baiklah tidak apa-apa. Aku akan pergi duluan. Selamat bersenang-senang," ucap Seyeon dengan senyuman manisnya. Walau dalam hati sakit dan kecewa.
"Seyeon-ssi!" Panggil pria itu.
"Ya?" Seyeon berbalik.
"Tak usah kau tunggu Haneul, malam ini dia tidak akan pulang. Aku akan membawanya ke suatu tempat," jawab pria itu dengan mata berbinar. Begitu senangnya pria itu memamerkan kebahagiaannya yang akan berkencan dengan Kang Ha Neul.
"Uhmm ... Baik. Have fun!" Sahut Seyeon dengan senyuman manisnya. Lagi dan lagi ia harus terluka. Seyeon tidak polos, walau ia baru dua kali berpacaran. Tapi perkara laki-laki mengajak wanitanya pergi malam sampai tidak pulang, pasti akan melakukan hal-hal yang panas.
Hello?!! Ini Amerika, bahkan di negaranya pun sudah bukan hal awam lagi. Meski adat di desa masih tak lazim tak seperti kehidupan di Kota. Ah, sudahlah. Untuk apa Seyeon memikirkan hal itu, itu bukanlah urusannya. Hak mereka untuk saling mencintai, begitupun hak Seyeon untuk mencintai seniornya walau tak dibalas.
Cinta sebegitu malangnya di hati Seyeon. Kapan ia mendapatkan cinta yang berbalas? Pria mana yang akan tulus mencintainya? Pria mana yang akan tertarik padanya? Pria mana yang bisa jatuh hati padanya dan mengejar-ngejarnya?
Hah!!! Sepertinya itu hanyalah mimpi bagi Seyeon. Entah kapan ia menemukan belahan jiwanya.
Bandung, 22 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black (END)
RomanceSudah Terbit di Google Play & Playstore! Link ebook ada di profil author ya😊 Jonas Abraham Black, 38 tahun. Seorang pebisnis sukses dengan aset kekayaan triliunan.Si duda tampan dengan sifatnya yang dingin, misterius dan memiliki sorot mata tajam t...