Terima kasih bagi yang sudah vote dan komen.
Selamat membaca😊
🌸🌸🌸
Seperti biasa, tak ada hal yang istimewa setiap harinya bagi Jonas Abraham Black. Atau orang menyebutnya Mr. Black. Bekerja, bekerja dan bekerja. Sangat monoton sekali hidupnya. Begitu kesepian walau ada wanita panggilan yang menghangatkan ranjangnya sekalipun. Tidak merasa hidupnya bahagia dan berarti. Perceraian yang terjadi 10 tahun lalu, membuat hatinya tertutup dan terkunci untuk wanita lain. Hingga ini, pria berusia 38 tahun itu masih mencintai sang mantan istri, Hellen Anderson.Satu-satunya penyemangat hidup adalah putri semata wayangnya, buah cinta dari pernikahannya dulu bersama Hellen. Bella Abraham Black, gadis remaja yang sekarang duduk di kelas pertama Junior High School.
Baru setahun inilah Jonas bisa hidup bersama anaknya setelah menunggu 9 tahun lamanya. Sang anak yang sudah dewasa, sudah bisa memilih keinginannya sendiri. Akhirnya, Bella lebih memilih hidup dengan sang ayah ketimbang bersama ibunya. Gadis remaja itu tidak ingin tinggal bersama ayah tiri. Karena ayah tirinya itu telah merebut hati ibunya, sehingga bercerai dengan sang ayah tercinta. Butuh waktu yang lama bagi Bella untuk menerima pernikahan sang ibu dengan kekasihnya yang tak lain adalah selingkuhan ibunya sendiri. Sejak sang ibu menikah lagi, anak itu ingin tinggal dengan bersama sang ayah. Namun karena sang ayah orang yang sibuk dan saat itu ia masih kecil dan perlu pengawasan orang tua jadilah tahun lalu, bisa tinggal bersama sang ayah.
🌸🌸🌸
"Bella, kau mau kemana siang-siang begini? Mengapa tidak di rumah saja bersama Daddy? Kapan lagi Daddy bisa main bersamamu, Princess." ujar Jonas dengan suara manjanya pada sang anak.
"Ada konser EXO, Dad. Aku harus berangkat sekarang supaya mendapat antrian paling depan," ucap sang anak sambil memakai sepatunya.
"Ck, sebegitu sukanya kau dengan pria berwajah cantik itu?" Cibir Jonas meremehkan.
"Mereka itu tampan Dad. Daddy saja yang kuno. Wajah Daddy itu berjambang, mereka mulus Daddy, perawatan." Sewot Bella yang tersinggung bila idolanya diejek.
"Really? Memangnya sekaya apa mereka dibanding Daddy-mu ini, ha?? Daddy bisa saja mengundang mereka konser di rumah ini," balas Jonas menyombongkan diri.
"Daddy please? Berhentilah menyombongkan diri. Daddy masih saja belum berubah. Tidak semuanya bisa dibeli dengan uang, Dad. Lagi pula, jika Daddy berniat mengundang mereka. Lalu mengapa Daddy malah memakai boyband lain untuk dijadikan Brand Ambassador Belverra? Sudahlah, aku tidak ingin membuat hariku jelek. Daddy aku berangkat dulu, kalau kesepian panggilah Auntie yang sering kemari malam-malam itu, OK?" Cerocos Bella panjang lebar. Gadis itu mencium pipi ayahnya lantas pergi meninggalkan rumah.
"Huh ... waktu rasanya begitu cepat saja. Bayiku sudah dewasa. Aku mungkin akan segera ditinggalnya jika dia menikah."
Jonas menatap sendu kepergian sang putri. Ia pun beranjak dari sofa dan berlalu menuju ruang kerjanya. Melihat dokumen-dokumen yang harus ia periksa dan tanda-tangani. Sekaligus mengecek email masuk dari para relasi dan pegawainya.
Kesibukannya itulah sehingga membuat Jonas jarang berada di rumah. Hanya hari minggu saja, Bapak satu anak itu bisa bersantai-santai di rumah dan menghabiskan waktu bersama sang anak. Berangkat pagi pulang malam, begitulah rutinitasnya selain hari sabtu dan minggu. Untuk hari sabtu saja kadang ia masih memiliki jadwal bertemu dengan rekan kerja atau undangan pesta ataupun acara non formal lainnya.
Kapan lagi ia bisa menghabiskan waktu luang bersama sang putri? Jonas ingin menemani putrinya berbelanja, pergi ke bioskop, dinner atau jalan-jalan seperti ayah dan anak lain yang ia lihat di sosial media. Putrinya sudah besar, sudah memiliki dunianya sendiri. Ia bahkan sampai pusing mendengar sang anak menyanyikan lagu idolanya. Lalu memamerkan padanya semua member boyband yang menurut pandangan mata Jonas, hampir semua wajahnya sama.
Putri kecilnya itu memang sudah terkena Hallyu Fever. Penggemar KPOP garis keras, hingga di kamarnya dipenuhi koleksi boyband favoritnya. EXO dan TWICE. Jonas sering mengernyitkan dahi melihat dinding dan lemari kamar anaknya yang dipenuhi poster-poster pria yang berwajah cantik. Jangan lupakan dengan aksesoris pendukung lain yang semakin membingungkan dirinya. Uang jajan yang dia berikan habis untuk membeli hal-hal berbau KPOP tersebut. Entah itu majalah, poster, light stick, baju, tas, topi bahkan tiket konser. Jangan lupa juga dengan les bahasa Korea yang dimulai sejak dua bulan yang lalu. Oh satu lagi, makanan khas negara itu yang tidak masuk dilidahnya. Serba pedas dan berwarna merah, sangat tidak cocok dilidah Jonas. Pria itu tidak menyukai makanan pedas dan bertepung sejenis gorengan, mie dan dumpling.
🌸🌸🌸
Seperti itulah kegiatan Jonas, lebih banyak larut dalam kesendirian. Walaupun sering bertemu relasi, entah itu meeting, interview untuk artikel majalah atau TV, atau pun pergi ke acara-acara formal dan non formal tetap saja hatinya merasa kosong. Senyum yang ia pancarkan pada khalayak hanya sebatas formalitas saja untuk menjaga citra positifnya di mata publik.
Sebisa mungkin Jonas menyibukkan diri hanya untuk mengalihkan rasa rindu sekaligus kecewa pada sang mantan istri. Cinta pertamanya yang ia nikahi. Namun harus kandas saat lima tahun membangun biduk rumah tangga bersama Hellen Anderson. Wanita cantik dengan rambut blonde itu lebih memilih bercerai dari pada harus hidup pas-pasan dengannya.
Ya kondisi finansial Jonas, tak seperti kehidupan sekarang yang serba royal. Jauh 10 tahun yang lalu, perusahaan warisan sang kakek hampir bangkrut saat masih dikelola sang paman. Namun saat Belverra berhasil dipimpinnya juga berkat kegigihannya dan dampak perceraian menjadikan motovasi bagi Jonas untuk bisa sukses dan bisa mewujudkan impian Hellen. Jonas berhasil membuktikan jika ia bisa menjadi pria yang diinginkan Hellen. Sukses dan kaya raya. Tapi, sayangnya, sang mantan istri lebih memilih selingkuhannya itu daripada dia. Padahal dia sudah berhasil berada diposisi puncak.
Akibatnya, Jonas sudah tak percaya lahi dengan namanya cinta. Cinta hanya menyakitkan hatinya. Wanita hanya sebagai pemuas nafsunya saja. Karena dimata Jonas, wanita hanya ingin memgincar hartanya, bukan cintanya.
The woman who always approached me is just a gold digger!!
(Wanita yang selalu mendekatiku hanyalah orang matre)
Bandung, 22 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black (END)
RomanceSudah Terbit di Google Play & Playstore! Link ebook ada di profil author ya😊 Jonas Abraham Black, 38 tahun. Seorang pebisnis sukses dengan aset kekayaan triliunan.Si duda tampan dengan sifatnya yang dingin, misterius dan memiliki sorot mata tajam t...