10. His Touch (21+)

24.7K 1K 17
                                    

Terima kasih sudah menyukai cerita ini.

Selamat membaca😊

Selamat membaca😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah kejadian konyol di restoran Bali, Indonesia. Seyeon tak lagi bertatap muka dengan Si Pria tua menyebalkan, Jonas Abraham Black. Sudah sebulan berlalu dan perlahan Seyeon mulai melupakan kejadian liburan memalukan di Bali itu. Sudah beberapa kali pula pertemuan les privat untuk muridnya, Bella. Dan wanita muda itu merasa tenang dan damai karena tak bertemu dengan Si Mr. Black ketika bertandang ke sana. Untunglah jadwal les privat Bella pada jam kantor. Sehingga Seyeon tidak akan bertemu dengan Jonas. Pasti karena pada jam itu, Jonas sedang bekerja.

"Bella, hari ini cukup sampai di sini. Minggu depan kau mulai pretest TOPIK 2 (Test of Proficiency in Korean). Kau sudah mengatur jadwal ujiannya kan?" Tanya Seyeon diakhir sesi pertemuannya minggu ini.

Bella mengangguk semangat, "ne Sonsaengnim! Hari Rabu siang, jadwal pretest-ku," ucap Bella penuh semangat.

*Ne Sonsaengnim (네선생님)= Ya, Bu/Pak Guru.

Minggu depan adalah pretest ujian level-2 yang akan dijalani gadis remaja itu. Sebelumnya dia telah berhasil lulus ujian pertama dan meraih skor yang memuaskan. Malah nilainya jauh lebih bagus les bahasa Korea, ketimbang nilai pelajaran di sekolah.

"Oke. Selamat berjuang. Fighting!" Ujar Seyeon menyemangati dan lekas pamit. Dia pun keluar dari kamar Bella dengan penuh rasa cemas.

Ya, sudah dua bulan setiap kali di bertandang ke rumah ini, selalu merasa was-was. Entah itu saat datang ataupun pulang. Takut bertemu dengan si pemilik rumah megah ini. Seyeon berusaha menghindar agar jangan sampai bertemu dengan ayahnya Bella yang sangat brengsek itu.

Meskipun dalam hati dia ingin mengundurkan diri menjadi guru les privat Bella. Namun karena rasa tanggung jawab dan sudah terikat kontrak selama 6 bulan, maka mau tidak mau Seyeon harus tetap mengajar dan bertandang ke rumah itu hingga tiga bulan ke depan.

"Nona!" Panggil si kepala pelayan mengagetkan Seyeon yang sedang melirik sana-sini dengan pandangan was-was.

"Aigo kkamjjag-i!" Pekik Seyeon terkejut bukan main. Dia sampai memegang dada, saking terkejutnya.

*Aigo kkamjjag-i (아이고 깜짝이) = Ya ampun... kaget!

"Oh maaf. Maaf telah mengagetkan Anda, Nona. Saya hanya khawatir karena sedari tadi Anda melirik ke kanan-kiri. Apakah ada yang menguntit Anda di rumah ini? Katakan saja pelayan mana yang macam-macam dengan Anda," ujar si kepala pelayan itu.

"Oh ... tidak. Aku baik-baik saja. Hanya ... euhmm ... Ayahnya Bella masih di kantorkan?" Ujar Seyeon ragu-ragu.

"Oh ... Anda takut dengan Mr. Black. Hahaha Nona ... tidak usah takut. Beliau memang pribadinya begitu. Dingin dan menakutkan. Tapi percayalah, beliau adalah sosok yang hangat. Baik terhadap karyawannya. Kami saja sampai betah bekerja di sini." Ujar Si Kepala Pelayan itu memuji tuannya.

Mr. Black (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang