aku ragu kala kutanam mimpiku. anak tangga menjulang makin tinggi, tahu persis buatku jatuh.
ada ruang kosong di bawah, gelap dan ku tak lihat harap.
aku ragu kakiku menapaki tinggi yang tak tangguh.
jalanku masih terseok menyusun lebur yang tak kunjung utuh.
aku tabur hujan, pada mimpiku yang sedang tumbuh. makin tinggi, seperti pohon buncis di buku dongeng yang kuusap debunya minggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelakon Abad
Poetryperihal 20 tahun hidup. membersamai abad yang barangkali tak genap. [pelarian buat tetap waras] [ l o w e r c a s e m a a p ]