diam

284 39 2
                                    

suatu detik pada hidupmu, ingin hanya diam.
tak berbicara, tak merasa.

meja makan dan panggilan makan malam rasanya hampa.

cuma mau duduk.

mau diam.

terlalu sering berkata kata, terlalu sering merasa rasa, terlalu sering mengada ada, terlalu sering menduga duga, terlalu sering kuarahkan kakiku pada hal hal menyakitkan tak berguna.

maaf,

aku cuma mau duduk.

mau diam.

penat selalu berkunjung, seolah hafal aku kenal isinya. lelah tak jarang mampir, tak bisa kutolak kubuatkan ia segelas sambut. sakit diam diam mengendap, menggali terlalu dalam, bikin sakit tapi gimana lagi.

sekali saja,

aku cuma mau duduk.

mau diam.

mereka di luar tengah membicarakanmu. tertawa di depan hidangan hidangan pemikat lapar. mereka terdengar bahagia. mereka terlihat baik baik saja.

aku mohon aku juga,

aku cuma mau duduk.

mau diam.

dan seolah tak pernah lelah, berulang kali kubawa diriku pergi kemana mana. mengungkit sakit sakit lagi. salah sendiri mempersilahkan rasa berkuasa. mengizinkan andil darimu si tuan rumah.

salahmu sendiri.

sudah,

aku cuma mau diam.

kali ini beneran.

Pelakon AbadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang