Ibu kira aku sekuat baja,
Takkan limbung
walau racauan kata
bak pecahan kaca
mengusikku,berdarah.
Bapak pikir aku tahan banting,
Melewati pagi
melewati malam
dengan sempurna
tanpa pernah
menginjak duri,perih.
Ibu kira aku dapat diandalkan,
Sekali jalan,
semua semua
kudapatkan,lelah.
Yang pada akhirnya
mereka kira aku bahagia,Hanya saja,
memang luka
tidak seharusnya
kubeberkanbahkan diam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelakon Abad
Poesiaperihal 20 tahun hidup. membersamai abad yang barangkali tak genap. [pelarian buat tetap waras] [ l o w e r c a s e m a a p ]