DI SEBUAH PERSIMPANGAN

59 0 0
                                    


"Anaaaaa!!!!!"

Katarina setengah berlari saat dia melihat Anastasia muncul dari lift Hotel St. Regis di Istanbul.

Anastasia menyambut kawan lamanya itu. Sudah hampir tiga tahun Anastasia tidak bertemu dengannya. Dia memeluk Katarina erat dan mengeluarkan air mata. Dia sangat rindu dengan sahabatnya waktu sama-sama menjadi model dulu.

"Ne plach' med." ujar Katarina. Dia menghapus air mata yang mengalir di pipi Anastasia.

"Kamu yang membuatku menangis. Meninggalkan aku sendiri di Moskow." Anastasia berusaha menghalau air matanya.

Katarina memeluk Anastasia lebih erat lagi.

Pertemuan setelah tiga tahun itu merupakan momen yang selalu Anastasia nantikan. Anastasia sudah merencakannya jauh-jauh hari. Dia akan meminta cuti sebulan dari manajernya untuk berlibur dari segala kegiatan modelnya untuk ke Turki seusai mendengar Katarina sedang mengandung.

Waktu itu manajernya memberikan pilihan untuk berlibur ke Michigan, Vancouver atau Hobart. Tetapi Irina menolak itu semua. Dia hanya ingin ke Istanbul yang disambut dengan tatapan tidak percaya oleh manajernya. Terlebih saat Anastasia meminta pergi sendiri, tanpa manajer, tanpa personal assistant, tanpa bodyguard. Hanya sendiri.

Awalnya manajernya nyaris menolak ide Anastasia itu. Tetapi Anastasia memaksa. Permintaannya pun dikabulkan dengan syarat Anastasia tetap harus menginap di hotel terbaik, disediakan supir yang akan menemaninya kemana saja dengan mobil mewah dan paket tour terbaik. Anastasia hanya menuruti permintaan pertama saja. Selebihnya dia yang akan mengaturnya sendiri. Akhirnya manajernya menyerah. Bagaimanapun Anastasia adalah model papan atas yang menjadi aset manajer itu. Anak kesayangan manajer itu yang selalu bekerja keras dan tidak macam-macam. Bahkan sang manajer jarang melihat Anastasia meninum wine ataupun champagne.

"Mana suamimu?" tanya Anastasia.

"Wah, sayang, hari ini dia tidak bisa menemaniku untuk bertemu denganmu. Dia harus menemani tamu-tamunya. Nanti malam saat kita makan bersama dia akan hadir." jelas Katarina.

"Sekarang, aku ingin menikmati kopi yang kau bilang paling enak itu."

Katarina tertawa. Dia bahkan lupa pernah mengatakan pada Anastasia kalimat itu. Dia kemudian mengajak Anastasia menuju mobilnya dan meninggalkan hotel itu.

***

Dimitriy menatap Anastasia dengan penuh kasih sayang. Dia berdiri di belakang para wartawan yang sedang mewawancarai Anastasia.

Anastasia sebenarnya menyadari tatapan itu, tetapi dia pura-pura tidak melihatnya. Dia berusaha fokus pada para wartawan yang sedang mewawancarainya.

Ruslan, manajer Anastasia mengatakan bahwa Dimitriy ingin mengajaknya berlibur ke villanya di Kamchatka. Dia berencana meminang Anastasia. Ayah Dimitriy, Alexander Tursunov, adalah mantan penyanyi opera terkenal Rusia sekaligus pengusaha alat-alat musik berkualitas tinggi. Ibunya, Elena, mantan ballerina terkenal dari sekolah balet Vaganova yang pada usia 16 tahun sudah memerankan Black Swan di teater Bolshoi.

Dimitriy sendiri adalah pemilik beberapa hotel terkenal di Moskow, St. Petersburg dan Kazan. Dia juga seorang model. Tubuhnya tinggi menjulang, matanya berwarna hijau, rambutnya hitam kecoklatan, tubuhnya atletis dan tidak terlalu banyak bicara. Ruslan yang mengenalkan Dimitriy pada Anastasia.

Tetapi Anastasia tidak suka padanya. Dimitriy bukan tipenya. Walaupun Dimitriy baik dan tidak pernah macam-macam kepada Anastasia tetapi Anastasia tidak pernah mencintainya. Dia hanya menganggap Dimitriy sebatas teman saja. Beda hal nya dengan Dimitriy, walaupun Anastasia sudah mengatakan itu berulang-ulang (bahwa mereka hanya teman saja), dia tetap menunggu Anastasia mencintainya.

CERITA CINTA DARI ISTANBULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang