ANASTASIA KORDOKOVA

2.9K 85 4
                                    


Anastasia Kordokova keluar dari pesawat airbus yang membawa dari Moscow ke Istanbul. Dia mengapit tas tangan merk ternamanya dalam genggaman. Tas itu bernilai 8 digit jika dirupiahkan. Bagi seorang Top Model seperti dirinya, mendapatkan tas seperti itu sangatlah mudah. Brand ternama tas itu mengontraknya secara ekslusif selama dua tahun. Dia punya berpuluh-puluh tas sejenis itu yang diberikan usai brand itu mengambil gambar dirinya.

Sebentar lagi dia akan masuk ke dalam antrian imigrasi yang mengular. Sebagai kota yang cantik dan antik, Turki banyak menjadi sasaran travelling bagi para traveler di daratan eropa. Apalagi Kota Istanbul. Banyak traveler muda maupun tua yang menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengeksplore kota itu.

Sebagai warga Rusia, Ana tidak perlu visa untuk memasuki Turkey. Dia mempunyai kebebasan untuk tinggal selama 60 hari. Jadi terbang langsung dari Moscow ke Istanbul hanya perlu membawa paspor sampul merahnya saja.

"Datanglah kemari, Ana!"

Katarina Federova atau lengkapnya Katarina Federova Akkas mengundangnya lewat telepon. Dia adalah sahabat Ana sewaktu mereka memulai audisi top model di Moskow. Mereka sama-sama lulus audisi itu dan keduanya menjadi model muda yang banyak diburu agensi. Namun, usai traveling ke Turki, Kat memutuskan untuk berhenti dari dunia model dan melanjutkan travelingnya di Turki selama setahun. Setelah itu Ana mendapatkan undangan pernikahan darinya. Kat menikahi Hakan Akkas, tour guidenya selama dia di Turki.

Ana kaget bukan kepalang saat itu. Kat adalah model yang banyak diincar oleh agensi model ternama melebihi dirinya. Maka dari itu Ana selalu menyesali keputusan Kat yang dinilainya gila itu.

Awalnya Kat hanya menerima pemotretan dan fashion show di Turki saja, namun tak lama dia benar-benar lepas dari dunia model dan traveling keliling dunia bersama suaminya itu.

"Your turn, Miss," seseroang yang berada di belakang Ana mengingatkan.

Ana berbalik badan dan tersenyum padanya. Lalu dia maju ke depan petugas imigrasi. Tak lama petugas itu mencap tanda giris pada paspornya dan Ana melenggang.

" Oke, Kat, kita buktikan bahwa kota ini memang indah seperti yang kau ceritakan selama ini," ujarnya dalam hati.

Bagi Ana menikmati indahnya Salzburg atau pegunungan Alpen di Swiss lebih utama ketimbang harus ke Istanbul. Tapi entah kenapa usai dia menelepon Kat malam tadi, dia langsung memutuskan untuk pergi ke Istanbul mengikuti instuisnya.

" I can prove to you Ana. Once you come, then you won't go home," suara Kat dari telepon.

"Yeah, I wish," balasnya.

Ana pun melanjutkan langkahnya ke arah pengambilan bagasi.

***

CERITA CINTA DARI ISTANBULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang