PADA SUATU PERTEMUAN

1K 26 6
                                    


Awal penaklukkan Konstantinopel, Sultan Mehmet II atau Muhammad Al Fatih mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul (full of Islam). Kemudian dalam lidah orang-orang Turki menjadi Istanbul.

Kemudian Khalifah Utsmaniyah menjadikan Istanbul ini sebagai Ibu kotanya, mengganti Edirne sebagai ibu kota yang lama.

Kota ini menjadi pusat perdagangan yang pesat karena letaknya yang diapit dua benua, laut Marmara dan selat Bosphorus. Ditambah lagi dengan Golden Horn (Tanduk emas) muara yang memisahkan Turki Asia dan Eropa.

Tercatat, Istanbul menjadi kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari mancanegara.

***

"Eh, kamu orang Indonesia ya?"

Satu suara terdengar di telinga Ayash saat dia menunggu metro untuk menuju Blue Mosque. Dia melihat seorang wanita berkerudung dengan tas koper dan ransel yang disandangnya.

"Bener, kan? Orang Indonesia? Tapi kok, wajah kamu kebule-bulean dikit sih?" gadis itu menelisik Ayash lebih jauh.

Ayash cuma tersenyum saja. Sikap introvertnya memang membuat dia untuk tidak gampang terbuka dengan orang lain.

"Eh, jadi lupa deh tuh. Kenalin, gue Ina." Ina menyodorkan tangannya.

Ayash hanya menangkupkan kedua tangannya di dada. "Ayash."

"Eh, lo ikhwan ya? Sorry....sorry...." ujar Ina gelagapan.

"Biasa aja lagi. Gue bukan ikhwan fillah kok. Gue Ikhwan jadi-jadian," ujar Ayash asal.

Ina tertawa. "Eh, sama dong! Gue juga akhwat gaul kok. Gaul dan kece lebih tepatnya," tambah Ina.

Ayash mengernyitkan kedua alisnya. Pede sekali ini perempuan. Baru kenal tapi sudah sok akrab.

"Eh, Ayash, elo lagi traveling juga ya? Sama dong kita."

" Iya. Eh, itu metronya udah tiba. Gue duluan ya Na," Ayash bersiap-siap.

"Eh, gue ikut. Gue juga mau ke Sultan Ahmet." Ina ikutan bersiap. Dia menggeret kopernya.

Keduanya kemudian naik metro itu. Mereka akan menuju daerah Sultan Ahmet. Rute yang mereka tempuh adalah Bandara Attaturk atau yang sering disebut Havalimani menuju daerah Sultan Ahmet. Metro mereka akan transit di Zeytinburnu kemudian ganti Tram ke Sultan Ahmet.

"Lo, traveling sendirian, Na?" akhirnya Ayash membuka percakapan. Dia kasihan juga melihat Ina yang sepertinya kerepotan membawa backpack dan kopernya sekaligus.

Ina mengangguk mantab. "Ini pertama kali gue travelling long haul kayak begini. Selama ini gue cuma sekitaran Asia aja. Paling jauh Korea sama Jepang."

"Oh, lo traveller juga? Gue kira elo terpIsah dari rombongan lo," balas Ayash. "Lagian, lo ngapain bawa tas banyak amat. Lo mau stay berapa lama?" lanjut Ayash.

"Gue rencana 2 mingguan. Ya, keliling-keliling aja. Mangkanya gue bawa tas seabrek-abrek kayak begini. Maklum deh, sekalian bawa produk online shop temen-temen gue," ujar Ina lagi.

"Oh, lo endorse ceritanya?" Ayash lagi.

" Beda! Gue tawarin temen-temen gue siapa yang produk online shopnya mau gue fotoin di Turki. Di spot-spot cantik. Bayarannya lumayan lah,buat gue jajan." Ina menjelaskan.

"Jadi, lo jauh-jauh ke sini cuma buat foto-fotoin produk orang lain? Lo gak punya itenary apa?" tanya Ayash lagi.

"Ya punyalah. Itu kan cuma buat nambah-nambahin uang jajan aja," jawab Ina. "Nah, lo sendiri mau kemana aja? Nginap di mana?"

Ayash agak malas menjawab pertanyaan Ina. Kepergiannya ke Turki kali ini selain traveling, juga menghindari desakan kakak-kakaknya untuk datang ke Melbourne. Ayah mereka akan menikah lagi.

"Ya, gue juga sama sih kayak lo. Traveling, eh backpacking lebih tepatnya. Gue cuma mengandalkan backpack gue aja untuk jalan." Ayash berbicara pada akhirnya.

"Terus, lo nginep dimana? Stay berapa lama?" tanya Ina kembali.

"Gue couchsurfing di rumah host gue. Ya, paling beberapa hari. Selebihnya nanti gue cari hostel yang murah. Gue sih relatif, kalau betah, mungkin bisa lama disini. Tergantung suasana." jawab Ayash.

"Aduh, Yash, please kita traveling bareng. Gue bener-bener buta nih mau kemana aja. Ada sih itenary, tapi kan kalo ada teman jadi lebih enak." Ina mengiba.

Kedua insan tersebut terus berbincang-bincang hingga mereka harus transit di Zeytinburnu dan kemudian tiba di Sultan Ahmet.

"Yash, gue minta nomer HP lo ya!"

Ayash pun menyebutkan nomernya. Kemudian mereka berpisah. Ayash menuju Blue Mosque dan Ina menuju hostelnya di dekat Topkapi Palace.


CERITA CINTA DARI ISTANBULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang