5

15.4K 1.7K 141
                                    

"aaa aku kangen."

Haruto reflek memeluk Junkyu yang muncul di depan gedung fakultas Haruto membuat mereka jadi pusat perhatian.

"Kangen apaan." Ucap Junkyu tapi tak membuat Haruto melepaskan pelukannya malah mengeratkan pelukannya.

Karena tadi mereka tidak berangkat bersama jadi Haruto merasa jika baru sebentar bertemu dengan Junkyu.

"Kangen kamu." Junkyu mendecak sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Junkyu bisa melihat di belakang Haruto tadi ada beberapa mahasiswi yang mengikuti Haruto sambil membawa sesuatu yang Junkyu yakin untuk Haruto.

"Kamu tau ga, kamu di ikutin." Tanya Junkyu dan di balas anggukan kepala dari Haruto.

Haruto sudah merasa aneh setelah keluar kelas ia merasa seperti di ikuti oleh beberapa mahasiswi yang tidak berada dalam tingkat yang sama dengannya.

"Aku tau kok." Jawab Haruto sambil melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Junkyu lalu mengusapnya lembut sambil tersenyum.

"Mau langsung ??" Tanya Haruto membuat Junkyu menatap Haruto lekat yang tersenyum lalu melirik sedikit pada gerombolan mahasiswi yang menatap kearah mereka dengan pandangan menyelidiki.

"Iya ayo keburu sore nanti macet." Ucap Junkyu membuat Haruto langsung menggandeng Junkyu menuju parkiran.

"Jangan suka tebar pesona apa." Haruto mendelik lalu terkekeh pelan.

Padahal Haruto tidak tebar pesona, tapi memang Haruto diam saja tampan, mau bagaimana lagi.

"Mana ada."

"Itu hampir ada tujuh orang tau." Ucap Junkyu lagi dan di balas anggukan kepala dari Haruto dengan senyuman.

Harusnya sih Haruto masuk fakultas yang sama dengan Junkyu, agar memudahkan Haruto untuk dekat-dekat dengan Junkyu tapi minatnya berbeda dengan minat Junkyu jadi Haruto memilih untuk berbeda fakultas.

"Biasanya lebih by." Jawab Haruto membuat Junkyu mendelik dan Haruto tertawa.

Di sela pergantian kelas bahkan hampir ada aja yang menunggu Haruto sampai keluar dari kelasnya, untuk memberikan apapun makanan, minuman bahkan ada yang rela memberikan tiket bioskop.

Tapi memang dasarnya Haruto itu sudah mentok di Junkyu semuanya Haruto buang di tempat sampah kamar mandi yang tidak bisa mahasiswi-mahasiswi liat.

"Bawa makanan dan minuman buat aku."

"Terus kamu terima ??" Tanya Junkyu galak membuat Haruto tertawa.

Karena Junkyu sendiri tidak pernah menerima apapun  dari Haruto dengan embel-embel pemberian dari teman, kalau begitu berarti Haruto makan atau minum kan ??

"Aku terima tapi aku buang by." Ucap Haruto membuat Junkyu reflek menghela nafasnya lega.

"Aku mau fokus di kamu aja." Ucap Haruto sambil mengusap pipi Junkyu sayang membuat Junkyu tersenyum dan melingkarkan tangannya pada lengan Haruto.

Haruto membukakan pintu penumpang lalu membiarkan Junkyu untuk duduk dan Haruto duduk di bangku supir.

Mereka akan ke toko furniture bersama untuk membeli beberapa barang ringan dan berat untuk kamar mereka.

"Haru, aku mau tembok kamar nya warna biru deh." Haruto yang mulai menjalankan mobilnya menoleh kearah Junkyu yang duduk menyamping menatap lekat Haruto dengan senyuman.

"Kamu mau nata semua barang warna biru ?" Tanya Haruto membuat Junkyu mengerjap matanya cepat.

Haruto tersenyum melihat Junkyu yang membulatkan matanya kaget dan shock mendengar pertanyaan Haruto.

Nikah Muda Harukyu ver [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang