Looking For Love [COMPLETED]

TIGA - METAMORFOSA

SELAMAT MEMBACA LOOKING FOR LOVE CHAPTER TIGA! SEMOGA SUKA💓

jangan lupa buat masukin cerita ini ke library dan reading list kalian💓💓

vomment juga! wajib!!

POO MASIH MAU NANYA, KALIAN TIM SIAPA?

#NAKA

atau

#KELVIN

?

enjoy the story and luv<3

Suara rintik hujan yang saling beradu dengan aspal berhasil menciptakan suasana romantis. Seperti layaknya saat ini, seorang gadis duduk di depan salah satu minimarket dengan tubuh mungilnya yang tertutupi jaket besar, bahkan sampai betisnya. Tetesan air yang jatuh dari langit berhasil menghambat kepulangannya dan berakhir di sini, minimarket dekat sekolahnya.

"Nakaaaa, laper."

Cowok yang dipanggil Naka itu menoleh. "Mau makan apa? Gue beliin."

"Mie!" serunya cepat.

"Tunggu sebentar ya," ujarnya sebelum pergi sambil mengusap puncak kepala Aira.

Aira hanya menatap lurus, sambil sesekali mengepalkan buku-buku tangannya mencoba memberikan kehangatan. Sampai akhirnya suara teriakan berhasil membuyarkan fokus dan lamunannya.

"AKHHH! KELVIN, SEPATU GUE BASAH, JADINYA!"

Tatapan Aira tak luput dari gadis yang kini sibuk mengomel tak jelas sambil membersihkan sepatu putihnya. Sampai akhirnya, tatapan matanya tak sengaja bertubrukan dengan sosok bertubuh jangkung dengan mata elang yang terbentuk sempurna.

Kelvin. Cowok yang menjadi target misi truth or dare Aira.

Cepat-cepat, Aira membuang tatapannya ke arah lain. Ini agak aneh soalnya, bertatapan secara langsung dan tidak disengaja.

Tapi—sebentar. Bayang-bayang Grizelle tiba-tiba menghantui isi pikirannya. Tentang bagaimana bawelnya gadis itu yang terus menanyakan bagaimana proses kedekatannya bersama Kelvin.

Ahhhh, masa di luar sekolah pun Aira masih harus melakukan dare gila seperti itu?

Sampai akhirnya cowok bertubuh jangkung itu melewatinya sambil sesekali menatap Aira yang sekarang gugup gak tahu harus ngapain.

Aira memberanikan diri dan—Hap! Pergelangan Kelvin diraih sempurna oleh Aira. Perlahan, Aira memutar kepalanya yang tertutup oleh topi jaket milik Naka.

"Hai." Aira menampilkan sederetan gigi rapihnya sambil menyapa singkat cowok itu, "apa kabar?"

Canggung. Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir ranum cowok beriris hitam itu.

Aira salah ya nanya kabar cowok itu?

"Eummmm." Aira menggertakan giginya mencoba menetralkan rasa gugupnya.

"Baik. Lo?"

Astaga. Ini kesambet apaan, woi! Ini harus cepat-cepat diabadikan biar Grizelle gak berisik.

"Sebentar-sebentar." Aira jadi sibuk sendiri mencari-cari ponselnya. "Sebentar, ya." Sesekali dia mengangkat wajahnya memastikan agar cowok itu tidak pergi.

"Nah!" Jeda. "Coba ulangi kalimat kita tadi, ya."

Kelvin menaikan sebelah alisnya bingung dengan perlakuan gila Aira.