ENAM BELAS - MEDALI OLIMPIADE

1.4K 102 25
                                    

SELAMAT MEMBACA LOOKING FOR LOVE BAGIAN ENAM BELAS🤩

jangan lupa buat masukin cerita ini ke reading list dan library kalian!

vomment juga! wajib ini mah bund!🥰




















Dekat gak ada status sih udah biasa, tapi pernah gak sih dekat tapi gak ada rasa?

Ruang Olimpiade yang dipenuhi banyak supporter atau keluarga dari setiap finalis terlihat memenuhi tribun penonton. Banner dari setiap supporter yang mendukung sekolah masing-masing berhasil menambah euforia olimpiade hari ini.

Menggunakan jaket biru dengan nama setiap finalis di bagian dada kiri finalis merupakan ciri khas Citra Kasih. Di sinilah mereka berada, satu ruang tertutup yang dipenuhi dua belas siswa perwakilan olimpiade yang masing-masing tiga dari fisika, tiga dari kimia, tiga dari matematika dan tiga dari bahasa inggris.

Citra Kasih memang kerap kali menjadi tuan rumah dari setiap olimpiade ini dan itu cukup untuk membuat siswa-siswinya terbiasa. Buktinya, mereka sama sekali tidak terlihat gugup, kecuali cowok yang duduk di sudut ruangan sambil menyibukkan diri dengan merapalkan doanya dalam diam.

Kelvin. Nama itu tercetak jelas di bagian kiri dadanya. Tidak biasanya cowok itu bersikap seperti ini. Malah, biasanya cowok itu akan dengan santainya memainkan benda pipihnya.

Mau tahu gak Kelvin panik gara-gara apa? Semalaman dia bahkan kembali tidur tengah malam bahkan sampai kembali mengulang materi yang akan dilombakan hari ini.

Tentu itu bukan tanpa alasan kan? Justru itu! Kalimat juga suara gadis bernama Aira Natasha itu terus memenuhi pikirannya sejak kemarin. Aneh kan? Jelas aneh! Kelvin aja gak ngerti kenapa dirinya ini jadi sibuk fokus ingin memenangkan olimpiade ini. Padahal, biasanya dia akan jadi orang yang paling cuek tentang itu.

Semangat buat lombanya. Aku doain yang terbaik biar kamu menang.

Shit!

TENG! TENG! TENG!

Suara bel yang menandakan pertandingan akan dimulai mulai berbunyi memenuhi isi ruangan.

Berkali-kali terlihat Kelvin menarik napasnya dalam-dalam mencoba menenangkan dirinya sendiri-Maksudnya biar otaknya gak dipenuhi dengan bayang-bayang gadis itu.

"Lo bisa asal tenang. Jadi tenang."

Dengan langkah pasti, sepatu putih itu terlihat mengayun. Wajah dingin, rahang tegas, juga keringat yang mulai membasahi justru malah mengundang sorakan-sorakan semangat dari tribun penonton sana.

Matanya kembali menggulir ke kiri-kanan mencoba mencari seorang wanita terbaik di hidupnya.

Kalista, bundanya. Ketika matanya berhasil menemukan wajah cantik itu Kelvin menyunggingkan senyumnya tipis. Seolah senyum penuh kebanggan dari bundanya adalah kunci kesuksesannya hari ini.

Satu map yang pasti isinya soal-soal sudah tersedia di depan mata Kelvin.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...

Lima detik...

Looking For Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang