TUJUH - LITTLE SECRET

2.3K 138 26
                                    

SELAMAT MEMBACA LOOKING FOR LOVE BAGIAN KE TUJUH.

jangan lupa buat masukin cerita ini ke reading list dan library kalian!!!

vomment juga!! wajib!!!

apa yang kalian rasain seudah baca enam chapter sebelumnya?

rate cerita ini donggg!!!

















Hidup dengan takdir memiliki penyakit sepanjang hidupnya terkadang membuat gadis yang sibuk menatap lurus pada poster bergambar jantung itu sesekali menyalahkan kenapa takdir hidupnya semenyedihkan ini. Tidak terlepas dari puluhan pil obat yang harus ditelannya setiap hari membuat jengah.

Terkadang, Aira kesal setengah mati dengan dirinya sendiri. Sekarang, apakah pil itu sudah tidak berguna lagi? Lalu, untuk apa Aira masih harus menelan itu semua? Sudut matanya menatap pil berwarna warni itu penuh kebencian.

Pintu kamarnya terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan sweater berwarna merah muda yang melekat sempurna di tubuhnya juga rambut berwarna coklat gelap yang digulung ke atas menunjukan leher jenjangnya.

"Hai, Ra." Perlahan, pintunya didorong dan tertutup sempurna. "Udah lama ya gue gak nginep di sini?"

"Pasti Naka yang nyuruh ya?"

Anna menggeleng perlahan. "Gue kangen sleepover sama lo."

Tidak ada balasan yang keluar dari bibir ranum gadis itu.

"Kok belum diminum obatnya Ra?"

"Buat apa?"

Anna tercegang mendengar jawaban Aira lalu duduk di sebelah sahabatnya.

"Ra, kalau lo berhenti setelah apa yang lo laluin sepanjang ini, bukannya lo sama aja buang waktu selama ini?"

Aira menatap Anna penuh arti. "Bukannya dengan atau tanpa aku minum itu semua juga akhirnya bakal sama aja?"

Anna menggeleng cepat. "Sedikit usaha dari lo pasti akan merubah akhir." Jeda. "Cuma lo sendiri yang bisa mengubah akhir ceritanya, Ra."

"T-tapi, Anna. Aku udah jalan sejauh ini. Apa kurang? Gak ada perkembangan, Na. Aku capek." 

"Kalau lo nyerah sekarang, apa gak bikin orang yang berdiri di belakang lo selama ini sedih Ra?"

Aira terdiam.

"Kita ada di sini buat berjuang bareng sama lo. Lo sakit, kita juga. Lo senang, kita juga."

"Jangan nyerah ya?" Ibu jari Anna mengusap pipi Aira yang mulai basah lalu memeluk gadis itu erat, menyalurkan kekuatan.

"Anna, makasih."

"Berterimakasih dulu sama diri lo yang sudah bertahan sampai sini."

Perlahan, Aira mulai menjauhkan tubuhnya. Senyum kembali menghiasi wajah cantiknya.

"Aira, makasih sudah bertahan sampai sini. Kamu hebat. Terimakasih sudah berjuang sejauh ini. Kamu hebat."

Tanpa disadari, satu kristal bening berhasil lolos dari pelupuk mata milik Anna. Dadanya sesak tak karuan melihat bibir ranum Aira tersenyum pilu. Dengan cepat dia kembali menghambur ke pelukan Aira, memeluk sahabatnya erat, tanpa berniat melepaskan.

Looking For Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang