DUA PULUH DUA - PENSI

1.2K 71 11
                                    

SELAMAT MEMBACA LOOKING FOR LOVE!

jangan lupa buat masukin cerita ini ke library dan reading list kalian!

vote n spam komen jangan lupa bund, biar poo semangat up next chapter!!!






















Aku hanya ingin kamu mengerti—kalau aku menyukaimu tanpa aku harus mengatakan sejujurnya. 

Ibarat diberi istirahat, hari ini wajah murid-murid tampak lebih cerah dari biasanya. Panggung pensi yang terletak tepat di tengah lapangan juga—Bukan hanya itu, ada banyak wajah baru yang datang ke sekolah swasta terbesar di Jakarta, Citra Kasih.

Aira menatap kagum pada sekolahnya. Ini benar-benar disulap menjadi acara pensi terbaik yang pernah dia datangi!

Sudah lima belas menit Aira berdiri, sibuk menggerlingkan matanya menatap kagum pada setiap penjuru sekolah yang bahkan tidak bosan walaupun sudah berkali-kali dilihat.

Dia senang bisa datang ke acara-acara begini. Menurutnya, ini lebih seperti hiburan baginya. Karena—dulu, setiap Aira merasa sedih atau bete, Naka selalu membawanya ke acara-acara seperti pensi atau music show. Pokoknya Aira senang, bisa kembali datang ke acara pensi!

Tadinya, dia berangkat sama Naka dan Anna. Tapi kedua sahabatnya itu mendadak hilang bagai ditelan bumi sibuk dengan urusannya masing-masing. Anna sibuk menjadi panitia sedangkan Naka sibuk mengurus Anya, ambassador pensi ini.

Aira mengerti, lagian dia juga gak akan merasa kesepian—Paling cuma susah jalan karena secara, tubuh dia kecil dan gampang kesenggol sana-sini. Gak ada masalah.

Gadis itu memilih mengikat rambutnya menjadi satu. Ini akan menjadi hari menyenangkan!

Baru saja dia jalan lima langkah, seorang cowok tinggi, bertubuh tegap menghadang jalannya. Aira sedikit mendongkakkan kepalanya ke atas.

Kelvin. Cowok itu berdiri tepat di hadapannya. Tampangnya yang sok cool kadang bikin Aira geli sampai pengen ketawa sendiri.

Tapi ya—gak mungkin ketawa di depan orangnya dong!

"H-hai," sapa Aira canggung.

"Kenapa gak telepon gue kalau lo udah nyampe?"

Sebenarnya pagi tadi, Kelvin meneleponnya mengajaknya untuk datang ke pensi bersama. Tapi Aira nolak karena akan berangkat dengan sahabatnya. Lagian—semalam dia nginap di rumah Naka sama Anna.

"Oh..." Aira tersenyum. "Aku lupa."

Kelvin berdecak kecil sebelum akhirnya meraih tangan Aira lalu menautkan dengan miliknya. Aira speechless untuk beberapa saat. Bagaimanapun juga ini pertama kalinya genggaman itu saling tertaut. Aira melongo tak pecaya. Sementara cowok itu hanya balas menatapnya tanpa ekspresi.

Sebenarnya ada yang berdegup kencang di dalam sana. Tapi ditepis cepat.

Keduanya berhenti dan duduk di kursi dekat panggung juga dekat dengan Naka yang sedang sibuk membidik kameranya pada seorang gadis yang sedang mengeluarkan pose-pose andalannya, Anya.

Tapi—lupakan itu. Aira lebih merasa aneh dengan dirinya sendiri. Setelah mengenal cowok ini tepat dua minggu, Setelah banyak yang dilakukan bersama cowok itu—Walaupun sederhana, hanya sebatas nonton bareng, antar jemput dan lainnya. Tapi jantungnya berdegup ketika tangannya digenggam oleh cowok itu?!

Looking For Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang